sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sumatera Selatan siap migrasi ke televisi digital

Dengan pemerataan ASO, Pemprov Sumsel berharap masyarakat di daerah pelosok juga akan merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat di kota.

 Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Kamis, 23 Sep 2021 14:35 WIB
Sumatera Selatan siap migrasi ke televisi digital

Dalam menyikapi era digitalisasi yang terjadi saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mensosialisasikan program Analog Switch Off (ASO) dalam kegiatan “Talkshow Sumatera Selatan siap ASO” yang siarankan langsung di channel YouTube Kemkominfo TV dan Siaran Digital Indonesia, Rabu (22/9).

Program Analog Switch Off (ASO) yang sedang diupayakan oleh pemerintah ini merupakan migrasi siaran televisi dari analog yang ada saat ini menjadi digital.

“Migrasi penyiaran televisi terestrial dari teknologi analog ke teknologi digital dan penghentian siaran analog atau kita singkat dengan ASO, merupakan bagian dari digitalisasi penyiaran yang tidak bisa dihindari di Indonesia,” ucap Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Selatan Achmad Rizwan, dalam sambutannya mewakili Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.

Program ASO ini telah dilakukan diberbagai negara di dunia sesuai dengan Konferensi International Telecommuniation Union (ITU). Indonesia sendiri telah ditetapkan akan melaksanakan program ini paling lambat pada 2 November 2022.

“Konferensi International Telecommuniation Union pada 2006 telah memutuskan 119 negara pada region satu akan menuntaskan ASO paling lambat pada 2015 dan ditingkat ASEAN komitmen melakukan ASO diupayakan tercapai pada 2020. Saat ini komitmen pemerintah Indonesia untuk migrasi dari TV analog ke digital ditetapkan paling lambat pada 2 November 2022. Tentu saja harus didukung oleh semua komponen masyarakat dan pemerintah diseluruh wilayah Republik Indonesia,” ungkap Achmad Rizwan.

Hal ini tercantum dalam UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Lapangan Kerja serta dalam Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2021 Tentang Pos Telekomunikasi dan Penyiaran pada Pasal 72 Angka 8 yang menyatakan bahwa migrasi penyiaran terestrial teknologi analog ke digital atau yang kita kenal dengan ASO harus diselesaikan paling lambat dua tahun sejak diundangkan.

Pemprov Sumsel untuk hal ini telah melakukan usaha pengudaraan program ASO sejak Maret. Pemprov Sumsel berupaya mensosialisasikannya melalui sosial media serta membuat surat edaran kepada perangkat daerah di Sumatera Selatan.

“Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah sejak dulu mensosialisasikan terkait ASO ini melalui media sosial milik Dinas Kominikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Selatan mulai dari Maret 2021 sampai dengan sekarang. Kemudian Gubernur Sumatera Selatan membuat surat edaran kepada seluruh perangkat daerah Sumsel terkait sosialisasi ASO ini untuk disebarluaskan kepada seluruh PNS, ASN dan seluruh mitra kerja yang ada di Provinsi Sumsel dalam rangka mensukseskan program ASO tersebut,” jelasnya.

Sponsored

Migrasi digital ini memberikan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat, salah satunya adalah dengan kualitas gambar lebih jernih serta program siaran yang lebih interaktif lagi. Dengan pemerataan ASO, Pemprov Sumsel berharap masyarakat di daerah pelosok juga akan merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat di kota.

Selain itu, untuk menjalankan program ini pemerintah akan mensesuaikannya dengan kultur masyarakat saat ini. Oleh karena itu, Pemprov Sumsel mengajak seluruh aspek untuk berkolaborasi baik dari lembaga penyiaran, pelaku perusahaan penyiaran dan masyarakat.

“Untuk itulah besar harapan kami, transformasi digital penyiaran melalui ASO saat ini mampu menghadirkan tayangan televisi yang bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya sebagai upaya pemerataan siaran televisi berkualitas di seluruh Indonesia,” ucap Achmad Rizwan diakhir sambutannya.

Sementara Plt Direktur Jenderal PPI Kemenkominfo Ismail menekankan kepada masyarakat Sumsel, bahwa dengan adanya program ASO ini tidak menjadikan program televisi menjadi berbayar. Televisi digital akan tetap gratis, namun dengan kualitas yang lebih baik.

“Yang penting kami sampaikan juga kepada seluruh masyarakat khususnya di Sumsel, migrasi dari analog ke digital ini bukan berarti kemudian jadi berbayar. Tidak, tetap gratis sama seperti sekarang. Nonton televisinya sama seperti sekarang, tapi dengan kualitas yang jauh lebih hebat dari kualitas televisi analog yang kita tonton sekarang,” jelas Ismail.

Program ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat, namun juga akan memberikan manfaat bagi pemerintahan. Ismail menjelaskan dengan migrasi analog ke digital ini, akan memberikan dampak positif bagi kualitas internet di Indonesia. Migrasi ini akan memberikan efesiensi penggunaan frekuensi radio yang akan mendorong kualitas internet di Indonesia menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, Direktur Jendral PPI Kominfo mengajak masyarakat Sumsel untuk segera beralih dari televisi analog ke digital, karena Sumsel sendiri telah melakukan siaran digital yang sudah bisa dinikmati oleh masyarakat.

“Sekarang pindah ke digital tidak perlu tunggu sampai ASO, bahwa sekarang pun siaran digital di Sumsel sudah siaran, silakan coba sekarang,” ucapnya.

Untuk bermigrasi dari televisi analog ke digital, masyarakat dapat memeriksa apakah televisi yang saat ini digunakan sudah mendukung siaran digital atau tidak. Jika televisi yang saat ini belum bisa menerima siaran digital, masyarakat dapat menambahkan penggunaan Set Top Box yang didapatkan di toko televisi.

Sumatera Selatan dijadwalkan akan melaksanakan ASO dalam dua tahap.

“Pada saatnya ASO ini akan dibagi secara bertahap. Kebetulan untuk Sumsel ini akan ada pada tahap satu dan tahap dua, yaitu 30 April 2022 dan 25 Agusutus 2022,” jelas Ismail.

Berita Lainnya
×
tekid