sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Update Covid-19 20 Juli 2022: Ada penambahan 5.653 kasus positif dan 10 kematian

Dari total kasus positif per 20 Juli 2022, penambahan kasus baru paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 2.950 kasus.

Hermansah
Hermansah Rabu, 20 Jul 2022 18:08 WIB
Update Covid-19 20 Juli 2022: Ada penambahan 5.653 kasus positif dan 10 kematian

Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus Covid-19 pada Rabu (20/7) pukul 12.00 WIB. Total ada penambahan 5.653 kasus positif dan sepuluh kematian. Sedangkan tingkat kesembuhan per 20 Juli berjumlah 2.331 orang.

Berdasarkan data Kemenkes tersebut, diketahui kalau kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 34.301. Terlihat meningkat dari posisi 30 Juni 2022, yang hanya berjumlah 16.790 kasus.

Dari total kasus positif per 20 Juli 2022, penambahan kasus baru paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 2.950 kasus. Disusul Jawa Barat 1.076 kasus, dan Banten dengan 699 kasus. Kematian terjadi di Jawa Barat sebanyak empat kasus, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan masing-masing dua kasus, serta Sumatera Utara dan Bali masing-masing satu kasus.

Sedangkan kasus kesembuhan tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan 594 kasus, Banten 592 kasus, dan Jawa Barat 522 kasus.

Dengan begitu, maka per 20 Juli 2022, 6.149.084 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 5.957.908 di antaranya sembuh, dan 156.875 meninggal dunia.

Sementara, Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, munculnya subvarian terbaru dari Covid-19 Omicron, yaitu BA.2.75 di Indonesia harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat dapat mewaspadai penyebaran tersebut tanpa perlu panik.

“Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum mereda, kini muncul lagi varian baru yang berpotensi lebih menular, yakni BA.2.75. Kita memang tak perlu panik tapi fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata Rahmad Handoyo seperti dilansir dari laman resmi DPR, Jakarta, Selasa (19/7).

Politisi dari FPDI Perjuangan menambahkan, varian BA.2.75 yang pertama kali terdeteksi di India pada Mei lalu disebut-sebut penularannya lebih cepat dari varian BA.5 yang sangat menular. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan subvarian ini sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, varian ini tengah diawasi secara ketat oleh WHO.

Sponsored

Dikatakan, secara global penularan Covid-19 masih sangat dinamis. Bahkan, Handoyo mencontohkan kasus di beberapa negara ada yang melampaui 100.000 kasus per hari.

“Artinya, meskipun saat ini kita masih terbilang landai tapi kasus varian BA. 4 dan BA.5 terus mengalami kenaikan. Tentu kondisi seperti ini menuntut langkah cepat pemerintah pusat, pemerintah daerah, para epidemiolog dan seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menghadapi Covid-19, agar tidak kecolongan,” katanya.

Terkait dengan kondisi yang serba tak menentu saat ini, legislator PDI Perjuangan ini menyampaikan beberapa catatan penting yang menurutnya harus disampaikan semua pihak. Pertama, istilah Immunity Indonesia yang belakangan ini sempat digembar-gemborkan, jangan sampai jadi ‘Jebakan Batman’. Jangan sampai istilah tersebut mengesankan bahwa masyarakat sudah kebal berkelompok sehingga bisa bereuforia, bisa meninggalkan masker, tidak mengindahkan protokol kesehatan ini tidak boleh terjadi.

“Salah kaprah seperti ini sangat beresiko karena varian BA.4 dan BA. 5 dan subvarian baru terdeteksi BA.2.75 pun masih bisa menembus tubuh yang sudah di vaksin booster sekalipun efek positif booster memang menghindarkan rasa sakit serius sampai kematian,"katanya. 

Sebagai catatan kedua, Handoyo menyoroti program vaksinasi yang hingga saat ini belum sesuai harapan. Dikatakan, vaksinasi masih dibawah 70% sedangkan booster masih rendah sekali, masih di bawah 25% standar nasional.

“Justru karena vaksinasi belum sesuai harapan, maka saya mewanti-wanti pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen untuk segera bergerak cepat memperkuat pertahanan imunitas masyarakat dengan memfasilitasi vaksinasi booster, termasuk vaksin lengkap. Bagaimanapun, nyata vaksinasi membuat benteng pertahanan tubuh kita semakin kuat itu positifnya,” katanya. 

Ia juga sangat mendukung langkah pemerintah menggunakan booster sebagai syarat perjalanan moda transportasi dan masuk mal. Catatan ketiga, kata Handoyo, pemerintah harus terus meningkatkan surveillance testing tracing.

“Tugas pemerintah, harus memantau terus kenaikan kasus varian BA.4, BA.5 dan BA.2.75. Termasuk tingkat risiko varian baru tersebut harus dipantau apakah lebih, sama atau lebih ringan dibandingkan delta.

Satu hal lagi, kata Handoyo, selain memantau masyarakat, pemerintah juga harus menjaga benteng pertahanan seperti pos-pos imigrasi kita di luar negeri tetap diperketat. “Saya kira untuk pelaku perjalanan di Indonesia harus ditingkatkan dengan booster, sesuai ketentuan," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid