sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Waspadai kapal ikan isi narkoba dari China dan Taiwan

Saat ini, Polri dan Bea Cukai tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal yang datang China, Taiwan dan Vietnam.

Syamsul Anwar Kh
Syamsul Anwar Kh Minggu, 25 Feb 2018 10:52 WIB
Waspadai kapal ikan isi narkoba dari China dan Taiwan

Sejak akhir 2014 silam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Indonesia berada pada status darurat narkoba. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah berjanji tak akan memberikan pengampunan terhadap para terpidana narkotika.

Aparat pun gencar melakukan pengungkapan kasus barang haram tersebut. Badan Narkotika Nasional (BNN) misalnya, pada tahun 2016 berhasil meringkus 1.238 tersangka narkoba dari 807 kasus. Jumlah tersebut kemudian naik menjadi 1.324 tersangka dari 953 kasus pada 2017.

Sedangkan di awal tahun ini, BNN dan TNI Angkatan Laut telah menggagalkan pengiriman 1,3 ton sabu dan diikuti Polri dan Bea Cukai yang membongkar pengiriman 1,6 ton sabu (sebelumnya ditulis 1,8 ton).

Kepala Direktorat Tindak Pidana Narkotika (Dir IV) Polri, Brigjen Eko Daniyanto mengungkapkan, jalur laut utara Sumatera merupakan titik rawan pengiriman narkoba oleh sindikat internasional. Mereka mengemas barang haram ke dalam kapal ikan untuk mengelabui aparat.

“Kami harus fokus kepada kapal ikan yang datang dari China, Taiwan, Myanmar atau Vietnam untuk melaksanakan pemeriksaan dengan melibatkan anjing pelacak,” terang Eko, Minggu (25/2).

Mantan Direktur Direktorat Narkotika Polda Metro itu pun menegaskan, penyelundupan narkoba via kapal ikan pun jumlahnya cukup besar. Bahkan, Polri dan Bea Cukai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap kapal MV Win Long BH 2998. Kapal yang diamankan dari Selat Philips itu diduga hendak menyelundupkan 3 ton sabu ke Indonesia.

“Yang jelas, Satgas Polri dan Bea Cukai saat ini sedang melaksanakan kegiatan patroli bersama,” sambungnya.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari juga mengakui, bahwa sindikat internasional gemar menyelundupkan narkoba melalui jalur laut dari Malaysia dengan menggunakan kapal ikan. Dia menyebut pantai timur Sumatera atau Aceh menjadi salah satu tujuan favorit pintu masuk penyeludupan narkoba sindikat international. Barang-barang tersebut, kemudian diedarkan ke seluruh Indonesia.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid