sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

4 Kegelisahan Australia di Piala Dunia Putri 2023

Pantauan Alinea tertuju kepada bek kanan Nigeria, Alozie, yang juga berprofesi peneliti kanker di rumah sakit anak di Amerika.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Sabtu, 29 Jul 2023 06:37 WIB
4 Kegelisahan Australia di Piala Dunia Putri 2023

Tak ada tim yang lebih gelisah dari Australia saat ini. Mereka menjadi tuan rumah bersama Selandia Baru menyelenggarakan Piala Dunia Putri 2023. Sebelum turnamen, Matildas gembar-gembor diunggulkan sebagai salah satu kandidat juara.

1. Posisi Ketiga

Australia telah memainkan dua laga: di awal menang tipis atas Republik Irlandia 1-0 dan berikutnya kalah tipis 2-3 dari Nigeria. Kini, mereka menduduki peringkat ketiga dalam Grup B dengan nilai 3. Di atasnya Nigeria dan Kanada, sama-sama mengumpulkan 4 angka.

Skuad besutan Tony Gustavsson harus mengatasi Kanada di laga terakhir, Senin (31/7) mendatang. Jika gagal, mereka tidak lolos ke 16 Besar. Sementara cukup meraup seri, Kanada akan menutup jalan Australia.

2. Fans Kecewa

"Kecewa sekali dengan hasil ini. Kami harus cepat bangkit, jadi kami harus menaruh semuanya dalam kotak sampah sebelum pertandingan selanjutnya," kata bek Alanna Kennedy, dikutip 7NEWS Australia Early Edition, Jumat (28/7).

Hampir 50 ribu fans di Suncorp Stadium, Brisbane, tetap berharap meski tanpa kehadiran pesepakbola putri terbaik dunia, Sam Kerr, di tengah lapangan, Kamis (27/7). Apalagi Matildas unggul duluan dari sontekan Emily van Egmond di menit 45+1.

3. Skor Berbalik

Sponsored

Keunggulan itu hanya bertahan lima menit. Detik terakhir tambahan waktu babak pertama, tepatnya jarum jam di angka 45+6, winger Uchenna Kanu menyeimbangkan skor.

Di menit 65, pertahanan Matildas lalu koyak telak. Ketika bek kanan Michelle Alozie memberi umpan kunci yang berakhir dengan sundulan mematikan Osinachi Ohale. Kedudukan berbalik Nigeria 2-1 Australia.

Trio kepala berperan di gol ini. Awalnya disundul Alozie melebar ke arah Rasheedat Ajibadedi yang berdiri lepas di sisi kiri kotak penalti. Ajibadedi menanduk umpan itu ke tiang jauh, tapi ditepis kiper Mackenzie Arnold. Bola naik tinggi melambung di mulut gawang, disongsong Ohale mendahului bek lawan yang berupaya menutup ruang geraknya.

Keperkasaan Nigeria bertambah di menit 72 lewat Asisat Oshoala. Jelang bubaran, Alanna menciptakan gol terakhir laga, memperkecil skor akhir jadi 2-3.

Matildas mengalami kekalahan mengejutkan, sehingga harapan Piala Dunia mereka tergantung pada seutas benang rapuh. Di hadapan mereka menantang kesebelasan Kanada, yang dijuluki Canucks, bukan lawan enteng, peringkat 7 dunia. Bahkan rangkingnya lebih tinggi dari Australia sendiri, yang berada di urutan 10 FIFA.

4. Periset Nyentrik

Pantauan Alinea tertuju kepada bek kanan Nigeria, Alozie, yang juga berprofesi peneliti kanker di rumah sakit anak di Amerika. Tampil nyentrik memakai sepasang sepatu beda warna kiri-kanan. Tanpa merapikan rambut panjangnya, bergaya ekor kuda tapi dibiarkan tetap setengah terurai acak-acakan menyapu punggungnya tiap kali dia berlari.

Ia menjadi pemain kunci Elang Super yang berhasil merontokkan mental bermain tim tuan rumah. Kecerdasannya sebagai periset medis sangat menonjol sepanjang 90 menit di atas rerata pemain lainnya.

Setelah pertandingan, hebatnya lagi, tidak seorang pun pemain Nigeria mau menundukkan kepala, merundukkan diri mereka minta-minta foto selfi dengan pemain Australia. Berbeda yang dilakukan pemain tim nasional senior putri Indonesia, pada 21 Januari 2022, saat Garuda Betina kalah memalukan 18–0 di Mumbai, India, pada Piala Asia.

Berita Lainnya
×
tekid