sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dipinjamkan terus, Elkan Baggot manyun

Satu laga absen, dua pertandingan dilewatkan. Elkan masih duduk manis di bangku cadangan

Arpan Rachman
Arpan Rachman Senin, 06 Feb 2023 09:33 WIB
Dipinjamkan terus, Elkan Baggot manyun

Elkan Baggot kini dipinjamkan ke Cheltenham Town FC sejak 19 Januari 2023, setelah dia pindah dari Gillingham FC yang diperkuatnya musim kemarin. Ia aslinya berstatus pemain kontrakan Ipswich Town U21.

Satu laga absen, dua pertandingan dilewatkan. Elkan masih duduk manis di bangku cadangan. Tiga partai sudah berlalu.

Cheltenham melawat untuk takluk 2-4 di kandang Plymouth Argyle, Sabtu (21/1), Elkan absen dari susunan pemain. Cheltenham ditahan 0-0 Port Vale, Sabtu (28/1), Baggot juga cuma menghiasi daftar pengganti. Dia tidak turut bermain saat tuan rumah Bolton mengandaskan timnya 1-0, Sabtu (4/2).

Bek kidal naturalisasi PSSI bukan pemain dari alas pembinaan Indonesia. Elkan mengenyam ilmu sepak bola secara mendasar di Inggris. Praktis, dia tidak selayaknya pemain asing dalam atmosfer Britania. Ia priyayi lapangan hijau, di kancah yang terkenal atletnya suka bermain cantik, dan segan adu fisik gaya preman.

Tapi terus berkiprah di Inggris, performa Elkan niscaya jalan di tempat. Soalnya tidak banyak yang bisa diharapkan dari gebyar liga di sana. Kemewahan semu, hanya kamuflase sempurna, semua itu tidak berguna buat tim nasional Three Lions.

Kompetisi antartim domestik Inggris menjadi muara kegagalan demi kegagalan timnasnya pada semua ajang kejuaraan. Sama sekali tidak ada kemajuan.

Apalagi pers tabloid penuh jingoisme, marak berita kepalsuan heroik. Ujung pena medianya tidak tajam ke atas, analisisnya miris, hingga kompetisi klub terhebat sedunia bukan mendongkrak prestasi nasional.

Justru para pemain asing dari berbagai klub Inggris yang malah mengganas ketika berkostum timnas negara asalnya. Trio tim Tango menjadi buktinya. Julián Álvarez juara dunia setelah menjuarai Premier League bersama Manchester City. Emiliano Martínez, kiper Argentina, hanya menjaga klub medioker Aston Villa. Cristian Romero membintang cemerlang bukan di klubnya, Tottenham Hotspur.

Sponsored

Boleh dibilang, Elkan berbeda. Dia tidak asing  dengan atmosfer Britania. Sejak pertama mengenal dasar sepak bola. Ia pemain Inggris, yang kebetulan diberi KTP untuk jadi WNI.

Timnas Indonesia hanya sesekali dia datangi. Kalau mau bertanding saja. Ia jadi seperti pemain cabutan untuk pertandingan antarkampung ketika ikut turnamen level desa.

Berbeda jika sebaliknya Elkan datang ke Inggris dari sebuah negeri asing. Dia pasti akan sukses. Buktinya Romero, Álvarez dan Martínez. Dari klub-klub Inggris, mereka masuk timnas juara.

Itu juga tergantung timnas negara mana yang dibela. Kalau, ini misalnya -- hanya contoh saja, timnas di peringkat 151 FIFA, otomatis kiprah Elkan di Inggris takkan berpengaruh. Dia terus melamun di bangku cadangan Cheltenham atau mau pindah kompetisi merasakan tepuk tangan para Aremania yang selamat dari kematian. Mungkin akan tiada bedanya. 

Berita Lainnya
×
tekid