sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Timnas Iran melawan dunia

Nike yang menjadi sponsor sepatu pemain timnas Iran, malah menarik diri beberapa hari sebelum pertandingan perdana Iran vs Maroko digelar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 23 Jun 2018 12:00 WIB
Timnas Iran melawan dunia

Perusahaan penyuplai perlengkapan tim nasional seperti Nike, Adidas, Puma, biasanya akan berebut membayar tim nasional peserta piala dunia untuk mengenakan produk mereka. Lain cerita dengan Iran di gelaran Piala Dunia 2018 kali ini.

Nike yang menjadi sponsor sepatu pemain timnas Iran, malah menarik diri beberapa hari sebelum pertandingan perdana Iran vs Maroko digelar. Nike mengkhawatirkan sanksi Amerika Serikat (AS) yang kembali melakukan embargo ekonomi kepada Iran.

“Sebagai perusahaan AS, Nike tidak bisa menyuplai sepatu ke pemain-pemain tim nasional Iran saat ini,” kata Nike dalam rilisnya. Pada 8 Mei lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang telah menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dijalin sejak 2015 lalu. Kesepakatan pada 2015 tersebut membuat AS mencabut embargo ekonominya kepada Iran. Sebagai timbal baliknya, Iran membatasi program nuklirnya.

Akibat sanksi tersebut, anggota timnas Iran ada yang terpaksa membeli perlengkapan sendiri di Rusia dan yang lain meminjam sepatu dari rekan-rekan di tim. Hal itu membuat Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz, mengkritisi keputusan Nike dan menuntut Nike untuk meminta maaf. "Nike harusnya meminta maaf karena berlaku arogan terhadap 23 pemain. Ini benar-benar tidak perlu dan memalukan," ungkap pelatih asal Portugal tersebut.

"Para pemain sudah membiasakan diri dengan perlengkapannya masing-masing dan sangat tidak benar jika mereka harus mengubah semuanya menjelang pertandingan penting," tambah Queiroz. Keputusan Nike tersebut dikritik karena sanksi AS mulai berlaku pada Agustus nanti.

Keputusan Nike membuat banyak pendukung timnas Iran kecewa. Para pendukung melampiaskan kekecewaan mereka dengan mengunggah video yang membuang sepatu Nike ke tong sampah. Mereka memandang keputusan Nike sebagai penghinaan kepada orang-orang Iran dan seluruh pencinta sepak bola.

Tak hanya soal sepatu, timnas Iran yang mempunyai julukan Tim Melli ini juga memiliki masalah dengan seragam timnas mereka. Sebelumnya, tim Melli menandatangani kontrak dengan Givova, perusahaan asal Italia untuk membuat seragam mereka setelah kontrak dengan Uhlsport habis di 2015. Namun, dari laporan The New York Times, atlit dan media-media Iran protes karena kualitas seragam yang dibuat Givova buruk.

Akhirnya, Iran membeli seragam mereka dari Adidas untuk gelaran piala dunia kali ini. Tentunya bukan disponsori oleh Adidas seperti timnas negara lain. Selain itu, timnas Iran juga harus membuat sendiri desain seragam mereka, yang berarti pendukung Iran tidak bisa membeli seragam tersebut karena tak tersedia di pasaran.

Sponsored

Kesulitan yang dihadapi timnas Iran tak hanya sampai di situ saja. Kombinasi dari tensi politik yang menegang ditambah dengan pelarangan travel telah membatasi timnas Iran untuk bermain dalam beberapa pertandingan persahabatan jelang piala dunia. Tercatat timnas Yunani dan Kosovo membatalkan pertandingan persahabatan mereka dengan Iran.

“Kami berjuang untuk bepergian, mempunyai tempat latihan, mendatangkan lawan tanding, membeli perlengkapan,” kata Queiroz. “Sampai membeli seragam pun merupakan tantangan, tetapi, tantangan ini membantu saya untuk jatuh cinta dengan Iran. Kesulitan-kesulitan ini menjadi sebuah sumber inspirasi untuk orang-orang, hal ini membuat mereka lebih padu, untuk bertarung demi negara mereka. Anak-anak ini (pemain timnas Iran) layak mendapatkan senyuman dari seluruh dunia,” ucap Queiroz dilansir dari The Washington Post.

Berita Lainnya
×
tekid