Prabowo ingin jenazah petugas KPPS divisum
Menurut Prabowo, kematian ratusan petugas KPPS di Pemilu 2019 janggal.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta aparat penegak hukum untuk memvisum jenazah para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal usai pemungutan suara pada 17 April lalu.
"Kami rasa perlu ada visum atau pemeriksaan medis pada petugas-petugas yang meninggal," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).
Menurut catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, ada 456 petugas KPPS yang meninggal pascapemungutan suara. Tak hanya petugas KPPS, pengawas Bawaslu dan sejumlah personel polisi juga wafat usai bertugas menjaga keamanan pada Pemilu 2019.
Prabowo mengatakan kematian ratusan petugas KPPS terkesan janggal. "Unsur apa yang sesungguhnya terjadi sebab hal ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah pemilu di Indonesia sebelumnya," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Lebih lanjut, Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan belasungkawa atas meninggalnya para petugas KPPS yang telah berjasa menyelenggarakan Pemilu 2019.
Sebelumnya, komisioner KPU Ilham Saputra menilai permintaan itu autopsi jenazah petugas KPPS tidak etis. "Itu sama dengan tidak menghargai perasaan keluarga yang ditinggalkan," kata dia.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Bailout SVB dan pendanaan startup yang kian selektif
Sabtu, 25 Mar 2023 16:05 WIB
Jerat narkotika di kalangan remaja
Jumat, 24 Mar 2023 06:10 WIB