close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) pada Rakernas Partai Golkar, Minggu (4/6/2023). Foto: twitter.com/airlangga_hrt
icon caption
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) pada Rakernas Partai Golkar, Minggu (4/6/2023). Foto: twitter.com/airlangga_hrt
Pemilu
Minggu, 04 Juni 2023 13:50

Soal Pilpres 2024, Airlangga Hartarto: Tunggu 1-2 bulan lagi!

Di tengah situasi yang makin dinamis, Partai Golkar menegaskan, masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.
swipe

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya sedang bersiap meningkatkan komunikasi kepada semua partai terkait Pilpres 2024.

"Partai Golkar telah membicarakan hal sejak tahun lalu. Opsi masih terbuka. Minimal keputusan tidak lama lagi, sekitar 1-2 bulan lagi," kata dia pada Rakernas Partai Golkar, yang dipantau dari YouTube Kompas tv, Minggu (4/6/2023).

Oleh karena itu, Rakernas Golkar kali ini diharapkan dapat mengonsolidasikan berbagai kebijakan di berbagai tingkatan. Mulai dari propinsi, kabupaten/kota, dan organisasi Hasta Karya agar terus bergerak untuk kemenangan Partai Golkar.

Sementara Waketum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebutkan, rakernas ini bakal kembali menegaskan bahwa Partai Golkar, memberikan mandat penuh kepada ketum untuk menentukan strategi dan langkah-langkah atau mendapatkan memomentum yang tepat untuk menentukan keputusan akhir menuju pilpres. 

"Ketum kami sadar dalam kondisi yang makin dinamis ini, makin diperlukan komunikasi yang intensif. Makanya sekarang makin banyak bertemu dengan parpol lain. Di tengah situasi yang makin dinamis itu, masih banyak kemungkinan-kemungkinan. Makanya, Golkar khususnya Pak Airlangga sedang meramu mengenai kemungkinan-kemungkinan itu. Makanya ada gagasan tentang koalisi besar kemudian koalisi poros keempat. Ini yang sedang dijalani oleh ketum dan Golkar," papar dia dalam keterangannya yang dipantau dari YouTube Kompas tv . 

Mengenai koalisi keempat, dia menyebutkan, hal masih dinamis dan bentuknya masih silaturahmi. Apalagi, dari pertemuan-pertemuan dengan partai politik, tidak ada wacana pembentukan koalisi baru yang definitif.

"Artinya terbentuknya koalisi baru itu, apabila ada penandatanganan kerja sama kemudian mendeklarasikan bergabung. Kalau inikan masih dalam proses penjajakan," kata dia.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan