DPR dan Australia bahas perluasan beasiswa pendidikan

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar pertemuan diplomatik dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier. Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kerja sama bilateral di bidang pendidikan antara Indonesia dan Australia.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian, didampingi Wakil Ketua Komisi X Lalu Hadrian Irfani serta Anggota Komisi X Abdul Fikri Faqih. Dalam suasana diskusi yang terbuka dan hangat selama kurang lebih 90 menit, kedua pihak membahas sejumlah program pendidikan yang potensial untuk dikembangkan bersama.

Anggota Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menyampaikan salah satu fokus pembahasan ialah perluasan program beasiswa yang ditawarkan Australia untuk mahasiswa Indonesia. Menurutnya, akses yang lebih luas terhadap beasiswa pendidikan dapat menjadi jembatan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

“Banyak beasiswa dari Australia yang bisa diakses oleh mahasiswa Indonesia. Harapannya, makin banyak putra-putri bangsa yang memanfaatkan peluang ini demi pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Fikri, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/6).

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap pendekatan terbuka yang ditunjukkan oleh pihak Australia, khususnya dalam mendukung berbagai agenda pendidikan di Indonesia. Selain beasiswa, diskusi juga menyentuh potensi kerja sama dalam program pertukaran pelajar, pelatihan guru, serta peningkatan kapasitas lembaga pendidikan.

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menambahkan kolaborasi seperti ini penting untuk menjawab tantangan pendidikan di era global. “Kemitraan dengan Australia dapat menjadi salah satu strategi untuk memperkuat sistem pendidikan kita. Apalagi Australia selama ini dikenal memiliki sistem pendidikan tinggi yang kuat dan terbuka bagi pelajar internasional,” ujarnya.