Anggota DPR dorong pembangunan rumah sakit haji dan umrah di Makkah

Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada para tenaga kesehatan (nakes) haji Indonesia yang sedang bertugas di Makkah. Dalam kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Minggu (1/6), anggota Timwas Edy Wuryanto menyampaikan penghargaan atas dedikasi dan semangat para nakes yang tetap optimal meskipun menghadapi tantangan, termasuk pengurangan jumlah personel di musim haji tahun ini.

Edy, yang juga merupakan anggota Komisi IX DPR, menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah haji Indonesia. “Kami melihat langsung semangat luar biasa para tenaga kesehatan di KKHI Makkah. Meski jumlah mereka dikurangi, semangat melayani jemaah tetap tinggi. Ini patut diapresiasi,” ujar legislator dari Dapil Jawa Tengah III tersebut, dikutip Senin (2/6).

Dalam dialog bersama para tenaga kesehatan, Edy juga mengusulkan agar wacana pembangunan Rumah Sakit Haji dan Umrah di Makkah dipertimbangkan secara serius. Menurutnya, fasilitas tersebut akan sangat membantu dalam memperkuat layanan kesehatan bagi jemaah Indonesia di masa mendatang. Ia optimistis usulan ini akan mendapatkan dukungan dari Komisi VIII dan IX DPR.

Laporan KKHI Makkah hingga akhir Mei 2025 menunjukkan tingginya beban kerja yang ditanggung para nakes. Tercatat lebih dari 13.000 kasus infeksi saluran pernapasan atas akut, lebih dari 12.800 kasus hipertensi, dan lebih dari 4.900 kasus diabetes melitus yang ditangani. Data ini menjadi cerminan pentingnya keberadaan dan peran tenaga kesehatan di tanah suci.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sri Meliyana Maulana Rivai, turut memberikan semangat kepada para nakes. “Berikan pelayanan terbaik kepada jemaah yang datang ke tanah suci. Niatkan setiap tugas sebagai ibadah,” pesannya, seraya menekankan nilai mulia dari profesi tenaga kesehatan di masa haji.

Apresiasi ini menjadi bentuk dukungan DPR terhadap dedikasi para nakes, serta pengingat kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan tenaga layanan lapangan sangat penting dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.