Hungaria pada hari Jumat mengusir dua diplomat Ukraina atas tuduhan spionase, menyusul pengumuman Ukraina bahwa mereka telah membubarkan jaringan mata-mata Hungaria yang beroperasi di wilayahnya.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan dalam sebuah pesan video yang diunggah di Facebook: "Hari ini kami telah mengusir dua mata-mata … yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik di kedutaan Ukraina di Budapest."
Langkah tersebut dilakukan setelah Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan telah menahan dua veteran militer Ukraina yang diduga mengumpulkan informasi sensitif untuk intelijen Hungaria.
Menurut SBU, dugaan jaringan mata-mata tersebut diawasi oleh seorang perwira intelijen militer Hungaria dan bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan di garis pertahanan Ukraina di bagian barat negara tersebut.
Salah satu tersangka diduga direkrut pada tahun 2021 dan kemudian diaktifkan untuk mengumpulkan informasi dan memperluas jaringan. Tersangka dilaporkan menerima pembayaran tunai selama pertemuan di Hungaria, The Guardian melaporkan.
Kedua tahanan tersebut menghadapi dakwaan pengkhianatan tingkat tinggi, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara seumur hidup.
Szijjarto menolak tuduhan Ukraina sebagai "propaganda," dengan mengatakan tidak ada bukti resmi yang diberikan.
"Jika kami menerima rincian atau informasi resmi, maka kami akan dapat menanganinya. Sampai saat itu, saya harus menggolongkan ini sebagai propaganda yang harus ditangani dengan hati-hati," katanya dalam konferensi pers di Budapest.
Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022, pemerintahan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah menghindari pengiriman bantuan militer ke Ukraina.