Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie meninggal dunia, Senin (28/7) malam. Politikus PDI-Perjuangan (PDI-P) itu genap berusia 90 tahun saat menghembuskan nafas terakhirnya.
Kabar duka itu diklarifikasi potitikus senior PDI-P, Hendrawan Supratikno. Menurut Hendrawan, Kwik sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta.
Hendrawan sendiri mengenang Kwik sebagai sosok yang berintegritas semasa hidup. "RIP (rest in peace) Kwik Kian Gie. Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You’ll be missed," ujar Hendrawan.
Ucapan belasungkawa diutarakan sejumlah elite politik. Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyampaikan bangsa Indonesia kehilangan sosok politisi yang patut dijadikan teladan dengan kepergian Kwik.
“Kwik Kian Gie adalah seorang tokoh dan guru bangsa yang tidak pernah gila jabatan, meski sempat menduduki berbagai posisi penting,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Selasa (29/7).
Selain sebagai Menko Ekuin, Kwik juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia juga pernah duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Bagi Anwar Abbas, Kwik adalah sosok nasionalis sejati. Ia konsisten menyuarakan suara kritis demi perbaikan bangsa dan negara. “Beliau sering mengkritik kebijakan yang tidak sejalan dengan amanat konstitusi, terutama yang merugikan rakyat,” ujar dia.
Kwik juga dikenal tegas menolak intervensi asing yang dinilainya terlalu dalam memengaruhi arah kebijakan ekonomi dan politik Indonesia. Ia melihat hal ini sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara.
“Selamat jalan Pak Kwik. Politisi negarawan yang kami hormati dan cintai,” ujar Anwar.
Eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengenang Kwik sebagai seorang mentor. Sandiaga mengucapkan belasungkawa atas kepergian Kwik di akun Instagram pribadinya, @sandiuno.
"Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka," tulis Sandiaga.
Menurut Sandi, Kwik ialah politikus yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. "Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati," ujar Sandiaga.
Kwik lahir pada 11 Januari 1935 di Juwana, Pati, Jawa Tengah. Selain sebagai politikus, Kwik dikenal sebagai tokoh pendidkan dan pebisnis yang andal. Ia juga kolomnis yang kritis terhadap pemerintahan Soeharto pada era Orde Baru.