close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi Australia. Foto: Vox
icon caption
Polisi Australia. Foto: Vox
Peristiwa
Jumat, 06 Desember 2024 13:40

Polisi Australia buru dua pria terkait pembakaran sinagoge

Dalam sebuah pernyataan, perdana menteri meminta mereka yang bertanggung jawab untuk ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban.
swipe

Pihak berwenang di Australia sedang memburu dua tersangka yang dituduh membakar sebuah sinagoge di Melbourne pada Jumat dini hari. Perdana Menteri Anthony Albanese menyebutnya sebagai "tindakan kebencian."

Petugas darurat dipanggil ke Adass Israel di Glen Eira Avenue sekitar pukul 4:10 pagi waktu setempat, kata Kepolisian Victoria dalam sebuah pernyataan.

Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi beberapa menit kemudian, mereka mendapati gedung satu lantai itu sepenuhnya dilalap api yang telah mencapai tiga alarm, menurut pernyataan dari Fire Rescue Victoria, yang mengatakan bahwa api dinyatakan terkendali beberapa menit sebelum pukul 5 pagi.

"Namun, sinagoge mengalami kerusakan yang signifikan," kata departemen kepolisian.

Pihak berwenang mengatakan seorang saksi melaporkan melihat dua pria di dalam sinagoge menuangkan cairan ke lantai sebelum kebakaran terjadi. Para tersangka melarikan diri dari tempat kejadian saat diganggu oleh saksi laki-laki, yang mengalami luka ringan di tangannya dalam insiden itu, kata mereka.

"Polisi sedang berupaya untuk menetapkan keadaan pasti kebakaran tersebut dan pada tahap ini meyakini itu adalah insiden yang disengaja," kata Kepolisian Victoria, seraya menambahkan bahwa kebakaran tersebut sedang diselidiki oleh detektif Regu Pembakar dan Peledak.

Detektif Inspektur Chris Murray mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers bahwa kedua tersangka terlihat oleh saksi, yang berada di sana untuk menghadiri ibadah pagi, mengenakan masker, dan menyebarkan bahan bakar yang tidak disebutkan jumlahnya di lantai.

"Prioritas utama kami adalah mengidentifikasi orang-orang yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami yakin kejadian ini disengaja, kami yakin kejadian ini menjadi sasaran," katanya. 

"Yang tidak kami ketahui adalah alasannya." 

Albanese menggambarkan kejahatan tersebut dalam sebuah wawancara radio dengan ABC Melbourne sebagai tindakan anti-Semitisme. "Ini adalah tindakan kebencian dan ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi di Australia atau di tempat lain," katanya. 

"Orang-orang harus diizinkan untuk menjalankan keyakinan mereka sesuai dengan cara yang damai." 
Komunitas lokal berpusat di sekitar sinagoge itu, katanya. "Ini adalah organisasi dan komunitas yang damai, dan serangan ini benar-benar keterlaluan." 

Dalam sebuah pernyataan, perdana menteri meminta mereka yang bertanggung jawab untuk ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban. 

"Serangan yang disengaja dan melanggar hukum ini bertentangan dengan semua yang kami lakukan sebagai warga Australia dan semua yang telah kami bangun dengan kerja keras sebagai sebuah negara," katanya. 

Kebakaran itu terjadi saat jumlah insiden anti-Yahudi di Australia meningkat di tengah perang Israel melawan Hamas yang didukung Iran di daerah kantong Palestina di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Menurut laporan yang diterbitkan hari Minggu oleh Dewan Eksekutif Yahudi Australia, tercatat lebih dari 2.000 insiden anti-Yahudi selama periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September, menandai peningkatan sebesar 316% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Josh Burns, anggota Parlemen untuk Macnamara, mengatakan kebakaran sinagoge itu terjadi setelah berminggu-minggu terjadi protes di luar tempat ibadah dan vandalisme terhadap komunitas Yahudi.

"Serangan terhadap sinagoge mereka semalam adalah aib," katanya dalam sebuah pernyataan. (upi)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan