Pemerintah secara resmi meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Program ini menjadi penanda keseriusan pemerintah dalam melakukan reformasi struktural di sektor pendidikan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Peluncuran program ini ditandai dengan seremoni groundbreaking di SDN Padurenan IV, Bekasi, salah satu dari 10.440 sekolah yang akan direvitalisasi pada tahun 2025. Sekolah ini dipilih karena kondisi kerusakan bangunan yang telah mencapai 80%, dengan tiga ruang kelas dalam kategori rusak berat.
“Ini adalah PHTC keempat dari Presiden Prabowo, dan menjadi bukti nyata pemerintah hadir untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata dan bermutu,” kata Adita Irawati, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam sambutannya, Sabtu (3/5).
“Pendidikan adalah fondasi utama kemajuan bangsa. Tanpa pendidikan yang kuat dan merata, sulit bagi kita untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia.”
Dalam kerangka program ini, revitalisasi tidak hanya menyasar perbaikan fisik bangunan sekolah, tetapi juga mendobrak ketimpangan akses melalui digitalisasi pembelajaran. Setiap sekolah akan dilengkapi papan interaktif, laptop, jaringan internet, dan materi pembelajaran digital.
“Melalui digitalisasi, kami ingin memastikan anak-anak di daerah terpencil sekalipun bisa menikmati pembelajaran yang setara dengan sekolah-sekolah di kota besar,” tambah Adita.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Faisal Syahrul, menyampaikan pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,1 triliun untuk revitalisasi sekolah dengan kondisi kerusakan sedang hingga berat. “Kami ingin anak-anak belajar dalam suasana aman dan nyaman, dari Papua hingga Bekasi. Tidak boleh ada anak Indonesia yang belajar di bawah atap yang nyaris runtuh,” tegasnya.
Sri Sulastri, Kepala Sekolah SDN Padurenan IV, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah. “Kami sudah lama menantikan bantuan seperti ini. Dengan kondisi sekolah yang rusak parah, anak-anak kami belajar dalam kekhawatiran. Program ini memberi harapan baru bagi kami semua.”
Melalui revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, layak, dan mendukung potensi maksimal anak-anak Indonesia. Langkah ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul demi masa depan bangsa.