Dalam sebuah pertunjukan kekejaman yang meresahkan, sebuah video beredar daring pada hari Senin yang memperlihatkan tentara Israel meledakkan sebuah bangunan tempat tinggal di Gaza dan menggunakan ledakan yang dihasilkan sebagai aksi pengungkapan jenis kelamin bayi laki-laki dengan asap biru di tengah tawa.
Pengungkapan jenis kelamin bayi (gender reveal) adalah sebuah pesta atau acara perayaan yang diselenggarakan oleh calon orang tua untuk mengungkapkan jenis kelamin bayi mereka kepada keluarga dan teman-teman. Acara ini biasanya melibatkan kejutan untuk mengungkapkan apakah bayi tersebut laki-laki (biasanya diwakili dengan warna biru) atau perempuan (biasanya diwakili dengan warna merah muda).
Rekaman mengerikan tersebut, yang dilaporkan dibagikan oleh para tentara itu sendiri di media sosial, menangkap momen ledakan dahsyat yang menghancurkan sebuah bangunan di wilayah sipil, dengan gumpalan asap berwarna biru mengepul ke langit -- sebuah penghormatan yang menyimpang terhadap tradisi perayaan pesta pengungkapan jenis kelamin bayi. Tawa dapat terdengar di latar belakang saat kamera menyorot reruntuhan.
Tindakan tersebut menggarisbawahi impunitas yang terus dilakukan pasukan Israel di tengah salah satu krisis kemanusiaan paling dahsyat di abad ke-21.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 52.500 warga Palestina -- mayoritas wanita dan anak-anak -- dan menghancurkan atau merusak sekitar 92% rumah di daerah kantong tersebut. Militer sangat bergantung pada buldoser, pemboman udara, dan peledakan tanah, dengan banyak rumah yang sengaja dibakar.
Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mahkamah Internasional juga sedang menyidangkan kasus genosida terhadap Israel.(aa)