sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fahri Hamzah kritik KIB, PPP: Ngigau atau lagi mimpi?

Fahri Hamzah dinilai seperti politikus putus asa usai kritik KIB.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 08 Jun 2022 13:35 WIB
Fahri Hamzah kritik KIB, PPP: Ngigau atau lagi mimpi?

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menilai pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah terkait pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak lebih dari seorang politikus yang putus asa. Menurut dia, pembentukan KIB bukanlah urusan Fahri Hamzah atau Partai Gelora.

"Itu Fahri Hamzah, lagi ngomong rasional, lagi ngigau atau lagi mimpi ya? Ya urusan kita lah KIB, mau membentuk Koalisi Indonesia Bersatu," kata Awiek, sapaan akrab Baidowi kepada wartawan, Rabu (8/6).

Awiek sendiri menyayangkan kritikan Fahri Hamzah dalam kapasitasnya sebagai seorang politikus Partai Gelora. Apa yang disampaikan Fahri, kata Awiek, tak lebih dari seorang pengamat.

Ketimbang mengurus partai lain, kata Awiek, seharusnya Fahri bekerja keras untuk meloloskan partainya di tahapan Pemilu 2024.

"Ya mungkin dia (Fahri) stres aja kan, Partai Gelora belum tentu lolos, belum menjadi peserta pemilu apalagi ngusung calon presiden. Fahri hamzah kalau memang menggunakan logika berfikir yang benar ya, jangan jadi pengmat. Jadi politisi!.Itu kayak jadi pengamat," tutur dia.

Sebelumnya, Fahri mengkritik KIB bentukan Partai Golkar, PAN dan PPP di Pilpres 2024. Menurutnya, pembentukan koalisi dalam sistem presidensial sangat keliru.

"Tadi saya sudah katakan ini orang-orang bingung semua, karena konsep koalisi tidak ada dalam presidential. Coba panggil semua ketum (ketua umum) KIB, saya kasih tau, enggak ada itu yang namanya koalisi salah itu berpikirnya, ini keliru," ujar Fahri Hamzah usai menghadiri sebuah diskusi di media center Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6).

Fahri Hamzah mengaku kritiknya sangat beralasan. Selain keliru membangun koalisi dalam sistem presidensial, kata dia, ketiga parpol yang tergabung dalam KIB masing-masing membawa kepentingannya masing-masing. Sejauh ini, sebut Fahri, ketiga parpol belum satu suara dalam visi-misi.

Sponsored

"Yang satu bilang enggak boleh ngomong capres (calon presiden), yang satu bilang kita ngomong visi-misi, yang satu bilang kami sudah puya capres, bagaimana mau ketemu? Orang dia membawa mandat dari kongresnya masing-masing. Kacau! Mendingan dia datang aku dari partai ini mau menjadi presiden. Perjuangkan! Supaya dia menjadi calon presiden, jangan ngumpul-ngumpul enggak jelas begini," ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.

Berita Lainnya
×
tekid