sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang perayaan Natal, Densus 88 tangkap 80 terduga teroris

Penangkapan terhadap terduga teroris langkah antisipasi untuk memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Sabtu, 21 Des 2019 16:23 WIB
Jelang perayaan Natal, Densus 88 tangkap 80 terduga teroris

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), Irjen Pol Agus Andrianto, mengatakan sebanyak 80 terduga teroris diamankan tim Detasemen Khusu atau Densus 88 Mabes Polri menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.

Menurut Irjen Agus, penangkapan kepada para terduga teroris tersebut dilakukan pihak Densus 88 sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror di beberapa daerah di Indonesia menjelang perayaan Natal.

“Antisipasi teror ya dengan kegiatan (penangkapan) itu sudah dilakukan secara serentak di beberapa wilayah Indonesia. Kurang lebih 80 tersangka yang sudah dilakukan penangkapan," kata Irjen Agus saat meninjau arus mudik Libur Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (21/12).

Menurut Agus, penangkapan terhadap terduga teroris merupakan langkah antisipasi yang bertujuan untuk memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Natal dan liburan Tahun Baru 2020.

"Tujuannya bukan hanya memberikan keamanan terhadap masyarakat yang merayakan (natal) tapi juga kepada seluruh warga masyarakat yang melakukan aktivitas selama perayaan natal dan tahun baru," katanya.

Kabaharkam mengatakan, kegiatan pemberantasan kelompok radikalisme dan terorisme akan terus dilakukan oleh Polri."Antisipasi cara bertindak itu urusannya polisi," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu (18/12) Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris yang merupakan warga RT 01 RW 01, Bintaran Kulon, Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta berinisial FA.

"Memang sudah tertangkap tapi (penangkapan) tidak di rumahnya, mungkin di luar," kata Ketua RT 01, RW 01, Bintaran Kulon, Wirogunan, Petrus Yuniarto. 

Sponsored

Yuniarto mengatakan informasi penangkapan terhadap warganya itu didapat dari Densus 88 yang selanjutnya melakukan penggeledahan di rumah FA pada Rabu sore pukul 16.00 WIB. Yuniarto mengaku diminta Densus 88 untuk menjadi saksi bersama ketua RW 01 dalam proses penggeledahan rumah FA yang lokasinya tak jauh dari rumahnya. "Penggeledahan berlangsung satu jam," kata dia.

Di rumah FA, kata Yuniarto, aparat yang mengenakan rompi serta bersenjata lengkap memeriksa seluruh isi ruangan. Kemudian membawa sejumlah barang milik FA seperti telepon genggam, buku-buku, antena HP, kawat lilitan, serta buku tabungan. “Kawat lilitan itu kata istrinya untuk memperbaiki antena HT (handy talky)," kata dia.

Saat penggeledahan berlangsung, kata dia, istri FA masih ada di rumah. Namun setelah penggeledahan usai, istri FA juga ikut dibawa oleh aparat. "Setelah penggeledahan ada barang-barang bukti yang dibawa, tapi yang perempuan (istri FA) juga ikut dibawa dengan alasan tersendiri. Tidak semata-mata ditangkap, tidak," kata Yuniarto.

Menurut Yuniarto, FA berasal dari Surabaya yang kemudian menikah dengan seorang warganya. Rabu pagi FA masih beraktivitas di depan rumahnya menghidupkan mesin sepeda motor.

Selama ini, menurut dia, FA cenderung tertutup dengan warga sekitar. Meski setiap hari keluar rumah pukul 08.00 pagi hingga malam, namun tidak banyak yang tahu mengenai pekerjaan FA.
 

Berita Lainnya
×
tekid