JK usul bendera bintang kejora diubah

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengusulkan agar bendera berlambang bintang kejora diubah. Menurut dia, bendera khas Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu harus diperkaya dengan simbol-simbol yang menunjukkan persatuan. 

"Ubahlah. Ubah sedikit saja. Walaupun mungkin nuansanya tidak jauh. Bukan lambang yang selama ini dipakai oleh OPM. Bikin, katakanlah, ada burung Cenderawasih. Toh, lambang persatuan saja itu. Lambang daerah sebenarnya," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (4/9).

JK mencontohkan perubahan bendera kelompok separatisme Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pada 2013, Pemprov dan DPRD Aceh sempat ingin menggunakan bendera GAM sebagai lambang daerah tersebut. Penggunaan bendera GAM bahkan diatur dalam qanun. 

Namun, qanun itu dibatalkan Kementerian Dalam Negeri karena dianggap melanggar peraturan yang berlaku. Pemprov dan masyarakat setempat pun sepakat untuk mengubah bendera mereka supauya tidak sama dengan bendera milik GAM. 

"Aceh itu dulu berupa qanun, tapi tidak disetujui oleh pusat. Jadi, di Aceh juga tidak (pakai bendera GAM). Semua daerah kan ada lambangnya, DKI juga ada lambangnya, Sulawesi Selatan ada lambang daerahnya juga," jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2017, setiap daerah boleh memiliki bendera sendiri untuk menunjukkan simbol kultural bagi masyarakat setempat. Bendera itu harus mencerminkan kekhasan daerah dalam NKRI.

Diatur dalam PP itu, lambang daerah bukan merupakan simbol kedaulatan daerah dan tidak boleh mempunyai persamaan dengan desain bendera organisasi terlarang atau gerakan separatis dalam NKRI.

"Bendera juga suatu lambang, dan ada aturannya di PP 77 Tahun 2007, itu mengapa HTI dilarang, kelompok-kelompok separatis dilarang apakah itu OPM, GAM, PKI dan lain-lain," ujar JK. 

Sebelumnya, polisi menangkap sejumlah aktivis asal Papua karena mengibarkan bendera bintang kejora dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Dari enam orang yang ditangkap, dua di antaranya sudah dibebaskan. (Ant)