Survei: Kepuasan terhadap rezim Jokowi pengaruhi elektabilitas PDIP
Meski di urutan puncak, elektabilitas PDIP turun dari survei sebelumnya pada April 2021.

Elektabilitas PDI Perjuangan berada di urutan tertinggi berdasarkan survei elektabilitas partai politik terbaru yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia. Meski demikian, tren elektabilitas parpol pendukung utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini cenderung menurun.
"PDIP hingga sejauh ini masih paling banyak basis pendukungnya, sekitar 24%. Kemudian Gerindra menyusul di peringkat kedua, 12,8%. Golkar dan Demokrat ada di peringkat ketiga, betul-betul berimbang, yaitu 9,0%," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei via daring, Rabu (25/8).
Survei dengan menggunakan wawancara tatap muka ini dilakukan pada 30 Juni sampai 4 Agustus 2021. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,9%.
Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,2%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 7%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,9%, Partai Nasdem 3,5%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 2,2%.
"Kelompok non-partisan, yang belum memiliki kecenderungan terhadap partai politik masih sekitar 17%," ujar Burhanudin.
Selanjutnya Perindo 1,0%, Partai Hanura 0,7%, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,4%, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2%, Partai Berkarya 0,1%, Partai Gelora 0,1%, Partai Garuda 0,0%, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,0%, lainnya 0,4%, dan responden yang menjawab tidak tahu 17,0%.
Dari segi tren, lanjut Burhanudin, meski berada di urutan puncak, elektabilitas PDIP turun dari survei sebelumnya pada April 2021, yakni dari 27,5% menjadi 24,4%. Salah satu penyebabnya ialah karena pada saat survei digelar, tingkat kepuasan terhadap pemerintah sedang mengalami penurunan.
"Wajar, karena ketika kepuasan terhadap rezim Pak Jokowi naik maka yang paling banyak dapat berkah adalah PDIP. Kebetulan sekarang sedang turun makanya PDIP juga turun," ujar dia.
Tren penurunan elektabilitas juga dialami partai pendukung pemerintah lainnya seperti Golkar, meski tak signifikan, yakni 1%. Menariknya, kata Burhanudin, Gerindra yang sudah berada dalam pemerintahan Jokowi justru naik, yakni dari 10,7% menjadi 12,% dari survei sebelumnya.
Di mata memori publik, jelasnya, Gerindra belum dianggap sebagai partai pendukung pemerintah. "Meskipun kebijakan pemerintah, kalau dibawa ke ke parlemen pasti diamankan Gerindra. Tapi memori publik itu, kalau membaca Gerindra itu, ya Pak Fadli Zon," pungkas dia.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Bailout SVB dan pendanaan startup yang kian selektif
Sabtu, 25 Mar 2023 16:05 WIB
Jerat narkotika di kalangan remaja
Jumat, 24 Mar 2023 06:10 WIB