Khofifah disebut-sebut bisa jadi capres alternatif di Pilpres 2024
Menurutnya, Khofifah adalah salah satu kepala daerah peremuan yang masuk diperhitungkan di 2024.
Pakar komunikasi politik Hendri Budi Satrio menilai wajar apabila Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi rebutan para elite politik, baik dari partai koalisi maupun nonkoalisi untuk menghadapi Pilpres 2024.
Menurutnya, Khofifah adalah salah satu kepala daerah perempuan yang diperhitungkan untuk Pilpres 2024. Selain kinerjanya dinilai bagus, Khofifah juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia.
"Wajar kalau elite politik melakukan penjajakan politik dengan Khofifah. Mungkin untuk Pemilu 2024 ?," kata Hendri kepada wartawan, Senin (7/3).
Sejumlah elite politik diketahui melakukan safari politik ke Jawa Timur dan menemui Khofifah. Mulai dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR, Puan Maharani.
Hendri mengatakan, saat ini elektabilitas Khofifah di sejumlah lembaga survei terhitung cukup bagus. Berdasarkan hasil survei KedaiKOPI, elektablitas Khofifah di angka 7,3 persen. Khofifah juga berhasil membangun Jawa Timur. Sebagai tokoh perempuan muslimat NU, Khofifah juga memiliki massa besar di NU dan dukungan dari banyak kalangan.
"Kiprah Khofifah di pemerintahan dan legislatif tidak diragukan. Jadi tidak bisa dipungkiri kalau Khofifah menjadi magnet elektoral baru bagi para elite partai dalam menghadapi 2024," ujarnya.
Selain punya banyak kelebihan, Hendri menilai Khofifah juga bisa menjadi calon alternatif di Pilpres 2024. "Beliau sudah teruji baik di pemerintahan dan legislatif. Dengan begitu, Khofifah akan menjadi magnet besar di 2024," pungkas Hendri.