sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lontarkan isu Orba, Megawati panik?

Memburuknya hubungan Megawati dengan Jokowi akibat perbedaan sikap politik pada Pilpres 2024.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Sabtu, 02 Des 2023 05:23 WIB
Lontarkan isu Orba, Megawati panik?

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mulai lontarkan pernyataan tegas atas dinamika yang terjadi beberapa waktu terakhir. Kali ini, sekalipun tidak eksplisit, ia melontarkan kritik keras terhadap kadernya yang juga kepala negara, Joko Widodo (Jokowi).

"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Senin (27/11).

Sontak arena rakornas bergemuruh merespons pidato Megawati. Secara serentak, mereka pun berujar, "Lawan! Lawan! Lawan!"

Kian kerasnya sikap PDIP ataupun Megawati terhadap Jokowi tidak lepas dari perbedaan politik keduanya. Sebab, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sedangkan Jokowi mendukung anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi pendamping Prabowo Subianto.

Seakan menggenapi, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), juga sempat menyinggung Orba dalam wajah baru (neo-Orba). Menurutnya, risiko tersebut bakal terjadi apabila ia bersama Anies Baswedan atau pasangan Amin kalah pada Pilpres 2024.

"Bahaya neo-Orde Baru, neoliberalisme, neo-Orde Baru yang berwajah baru. Itu bahaya-bahayanya soal itu. Kita waspada soal itu," tegasnya, Kamis (30/11).

Tak perlu diungkit

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, memandang, isu tersebut merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Ia berharap tidak kembali diungkit. Gerindra adalah salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran.

Sponsored

"Saya kira, kita udah selesailah dengan masalah itu, ya. Masalah itu udah selesai, bagian dari masa lalu, sejarah kita yang tidak perlu diungkit-ungkit gitu," tuturnya katanya dalam Rakornas Tim Kampanye Nasional-Daerah (TKN-TKD) Prabow-Gibran se-Nasional di Jakarta, Jumat (1/12).

Menurut Fadli Zon, masyarakat dewasa ini berada pada zaman yang jauh berubah. Utamanya perkembangan informasi teknologi. Adanya kekurangan adalah hal yang lazim terjadi.

Anggota Pembina TKN Prabowo-Gibran, Agum Gumelar, turut menyampaikan pandangannya. Menurutnya, tudingan itu tidak berdasarkan fakta. Ia bahkan menyebut Megawati sedang panik.

"Yang melontarkan itu, kan, tentunya, kalau menurut saya, mungkin dalam suasana panik,” ucapnya dalam kesempatan serupa.

Bagi Agum, potensi kembalinya Orba tak terlihat dalam visi misi Prabowo-Gibran. Karenanya, Megawati dinilai terburu-buru dalam mengambil kesimpulan.

Ia lantas meminta tidak ada pihak yang saling menjelekkan satu sama lain. Bagi politikus Partai Golkar ini, semua kandidat pilpres baik.

"Lemparkan aja visi misi yang positif kepada masyarakat kita, yang bisa diterima oleh masyarakat kita. Jangan menjelek-jelekkan yang lain. Itu tidak sehat," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid