sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nasib Andi Arief usai buka perkara mahar Sandi dan jenderal kardus

Politisi Partai Demokrat Andi Arief menuding adanya mahar politik Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS, serta sebutan jenderal kardus.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Jumat, 31 Agst 2018 23:01 WIB
Nasib Andi Arief usai buka perkara mahar Sandi dan jenderal kardus

Politisi Partai Demokrat Andi Arief menuding adanya mahar politik yang dikeluarkan Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS, serta sebutan jenderal kardus.

Putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengenai kasus mahar Sandiaga Uno yang dibeberkan Andi Arief melalui cuitan Twitter yang dianggap tidak dapat dibuktikan memang menuai pro dan kontra. Beberapa pakar politik tak heran mengenai hal itu karena dalam sejumlah kasus mahar politik, bukan hanya sekali ini saja terjadi, pembuktiannya cukup sulit.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Sharwi Chaniago mengatakan, sejak awal dirinya sudah pesimistis Andi Arief akan membuktikan kebenaran pemberian mahar tersebut. Menurutnya, mahar politik adalah sesuatu yang hanya bisa dirasakan dan sulit dibuktikan.

Bahkan, posisi Andi Arief saat ini yang terkesan tanpa didampingi oleh partainya, memberikan pandangan seolah-olah Demokrat hanya 'cuci tangan'. Pangi menjelaskan, Demokrat tentunya tidak akan mungkin 'berperang' dengan PKS dan PAN demi membela kadernya.

"Andi Arif berbicara sesuka hati kemarin juga jelas ada sinyal dan ijin dari SBY. Enggak mungkin beliau kemarin twit tanpa ada arahahan, petunjuk. Jadi, saya pikir Andi Arif kasihan saja, terjebak sendiri," ucap Pangi kepada Alinea.id, Jumat (31/8).

Pandangan serupa juga dikemukakan oleh Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin yang mengatakan meski tidak benar-benar meninggalkan, Demokrat pastinya meminta wakil sekjennya itu untuk bermain 'cantik' dalam perkara ini. Bahkan, sebenarnya kasus ini memang sudah benar-benar diselesaikan dalam internal partainya bersama PKS dan PAN.

"Isu mahar itu kan dilontarkan Andi Arief sebelum demokrat bergabung dengan Prabowo-Sandi. Sekarang hubungan Andi Arief dengan parpol kaolisi barisan Prabowo-Sandi baik-baik saja. Sudah clear," ucap Ujang.

Ujang menambahkan Demokrat tentunya memposisikan dirinya agar tidak rugi dalam koalisi yang dipilihnya setelah pernyataan Andi Arief itu. Sudah menjadi hal yang wajar jika saat ini Demokrat tetap memilih bungkam untuk keamanan partainya dalam koalisi.

Sponsored

Terkait tidak hadirnya Andi Arief dalam undangan pemanggilan oleh Bawaslu tetap menjadi suatu hal yang tidak etis dilakukan seorang politisi yang menurut Ujang seharusnya mencontohkan sikap baik di masyarakat. Setidaknya Andi Arief datang sebagai warga negara yang taat hukum.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid