sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS kunjungi Muhammadiyah meminta nasihat situasi kebangsaan

Salah satunya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 agar tidak terjadi kembali polarisasi yang membelah anak bangsa.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 29 Jul 2022 13:38 WIB
PKS kunjungi Muhammadiyah meminta nasihat situasi kebangsaan

DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menyambangi kantor Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (29/7) siang ini, untuk menggelar silaturahmi kebangsaan.

Silaturahmi DPP PKS dipimpin langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu, didampingi Sekretaris Jenderal Habib Abu Bakar Alhabsyi, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua DPP Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah , Ali Akhmadi, Ketua DPP Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarg , Kurniasih Mufidayati, para sejumlah elite PKS lainnya.

Menurut Ketua DPP PKS bidang Humas Ahmad Mabruri, silaturahmi ke PP Muhammadiyah adalah kunjungan untuk menguatkan jalinan kebangsaan yang telah dirajut antara PKS dengan berbagai elemen bangsa.

Ia menyebut, saat Presiden PKS Ahmad Syaikhu berkunjung ke Yogyakarta beberapa waktu lalu, PKS sudah melakukan hubungan silaturahim ke PP Muhammadiyah di Yogyakarta dan ditemui langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Kunjungan ke PP Muhammadiyah kali ini adalah kunjungan lanjutan sebagai bagian dalam meminta masukan dan nasihat atas kondisi dan situasi kebangsaan.

"Sebagai partai yang membawa misi pelayanan tentunya memiliki kesamaan dengan ruh Muhammadiyah yang menerapkan spirit Al Maun. Sebab itu sebagai partai yang lahir di era reformasi, PKS amat perlu untuk meminta nasihat dan masukan dari PP Muhammadiyah, cendekiawan Muhammadiyah agar PKS bisa terus bersama memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan dengan jalur masing-masing," kata Mabruri dalam keterangannya, Jumat.

PKS juga akan meminta nasihat kepada PP Muhammadiyah, terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 agar tidak terjadi kembali polarisasi yang membelah anak bangsa.

"Selain itu PKS juga meminta masukan terkait proses penyelenggaraan Pemilu 2024 kepada PP Muhammadiyah agar ke depannya tidak terbagi polarisasi dua kutub pascapemilu seperti yang terjadi usai Pemilu 2019 sebab energi bangsa ini akan terkuras dan akan terus dihabiskan pada hal tidak substansial karena terjadi polarisasi sebagaimana yang terjadi di Pemilu 2019," pungkas Mabruri.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid