sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polemik data stok jagung, Kementan-Kemendag diminta koordinasi

Anggota DPR sesalkan munculnya polemik stok jagung dua kementerian.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Rabu, 22 Sep 2021 10:56 WIB
Polemik data stok jagung, Kementan-Kemendag diminta koordinasi

Polemik stok jagung  antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terjadi baru-baru ini disesalkan Anggota Komisi IV DPR, Hermanto.

Polemik itu mencuat menyusul kenaikan harga jagung untuk pakan ternak sejak Juli 2021. Belakangan ini harga jagung untuk pakan ternak bisa mencapai Rp6.000 per kg. Harga tersebut melebihi acuan pembelian yang ditetapkan Pemerintah yakni Rp4.500 per kg.

Menurut Hermanto, polemik tersebut bisa dimanfaatkan spekulan atau korporasi besar untuk mengambil untung besar dari harga jagung yang tinggi berkepanjangan.

“Perbedaan data stok jagung tersebut bisa berdampak pada distribusi dan harga pasar. Juga mengundang ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah,” ujar politikus PKS ini dalam tertulis, Rabu (22/9).

Naiknya harga jagung belakangan ini, jelasnya, terjadi karena ketidakharmonisan sistem koordinasi antar kementerian terkait, tata kelola dan rantai distribusi. “Polemik itu mestinya tidak terjadi bila kedua kementerian tersebut melakukan koordinasi dan menyelesaikannya di ratas (rapat terbatas),” bebernya.

Ia menyarankan, kedua kementerian tersebut melakukan upaya advokasi, koordinasi dan pengawasan. Bila perlu, jelasnya, melakukan tindakan tegas pada para pelaku usaha yang mengganggu sistem tata kelola jagung.

“Pastikan stok jagung selalu tersedia dibawah kendali pemerintah,” tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR melaporkan bahwa stok jagung nasional mencapai 2,3 juta ton sampai dengan akhir minggu kedua September 2021. Sementara itu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan kalau ada 7 ribu ton saja sudah bagus.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid