sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri cek website skandal Sandiaga 

Polri akan mengecek kebenaran website skandal Sandiaga untuk mencegah terjadinya kampanye hitam. 

Ayu mumpuni Kudus Purnomo Wahidin
Ayu mumpuni | Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 26 Sep 2018 16:55 WIB
Polri cek website skandal Sandiaga 

Mabes Polri melakukan pengecekan website www.skandalsandiaga.com melalui Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri. Pengecekan tersebut dilakukan sebagai bagian dari patroli siber terkait kampanye hitam di media sosial.

Ketika hendak mengecek isinya, ternyata Kominfo sudah memblokir website tersebut, akibatnya website tersebut tidak bisa lagi diakses. 

"Kami akan sampaikan ke direktorat siber untuk dicek benar atau tidaknya,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Rabu (26/9).

Jika terbukti ada unsur provokatif, hoax, ujaran kebencian dan kampanye hitam, maka dapat ditindaklanjuti sebagai pelanggaran pidana.

Setyo tidak menampik menjelang Pileg dan Pilpres 2019, mesin politik memang semakin memanas. Oleh karena itu hal-hal seperti demikian perlu diantisipasi. 

Polri juga menggandeng instansi terkait untuk memaksimalkan potensi penyebarannya. Juga sudah menyiapkan tim khusus yang bertugas menangani seluruh konten di media sosial yang mengarah ke black campaign.

“Kami kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Semua ini untuk kemananan dan ketertiban, jangan sampai terganggu. Kami menghadapi Pemilu sebagai pesta demokrasi,” katanya.

Sebagai informasi website tersebut berisikan tentang skandal Cawapres Sandiaga Uno bersama sejumlah wanita. Namun, hal itu dibantah Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga sebagai fitnah dan berita bohong.

Sponsored

Kemkominfo sendiri telah meminta penyedia layanan internet (ISP) untuk memblokir situs tersebut. Kemkominfo melalui Plt Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu sempat menyatakan isi dalam situs tersebut bernada kampanye hitam.

Sementara Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Prabawo-Sandiaga Uno, Zulkifli Hasan angkat bicara terkait munculnya situs berita skandal Sandiaga Uno.

Pria yang akrab disapa Zulhas tersebut, mengharapkan, agar semua pihak tidak menghalalkan segala cara dalam berkompetisi di Pemilihan Presiden 2019.

"Ini kompetisinya saya beri judul friendly kompetisi. Saya berharap kompetisi ini friendly. Jadi jangan menghalalkan segala cara," ujarnya di DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/9).

Sebenarnya masyarakat telah jenuh dengan persaingan yang tidak sehat dalam politik. Terlihat dari momen saat Jokowi dan Prabowo berpelukan di kesempatan Asian Games 2018 lalu, yang sangat disambut positif oleh masyarakat.

"Rakyat itu suka waktu pak Prabowo sama pak Jokowi pelukan. Itu paling tinggi ratingnya. Semua orang suka, menandakan rakyat sudah bosan menjelek-jelekan dan saling mengejek," ungkapnya.

Berita Lainnya
×
tekid