sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo kunjungi PBNU jelang penetapan Cawapres

Menjelang penetapan Cawapres, Prabowo Subianto mengunjungi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang ditemui langsung oleh Ketua Umum PBNU

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Senin, 16 Jul 2018 21:17 WIB
Prabowo kunjungi PBNU jelang penetapan Cawapres

Menjelang penetapan Cawapres, Prabowo Subianto mengunjungi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang ditemui langsung oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin malam (16/7).

Calon presiden dari Partai Gerindra itu melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PBNU KH. Said Akil Siradj. Dia ditemani oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan jajaran pengurus partai.

Prabowo tiba di kantor PBNU mengenakan kemeja safari serba cokelat, lengkap dengan peci hitam. Pertemuan itu digelar tertutup selama sekitar 1 jam.

Prabowo menuturkan, tujuannya mengunjungi Said Aqil untuk bersilaturahmi seraya berkonsultasi dalam memutuskan sikap politik Partai Gerindra ke depan.

"Saya ini sahabat lama sama beliau dan ini kan masih bulan Syawal, masih suasana lebaran, jadi saya ingin bersilaturahmi dengan beliau, dan saya menganggap berkonsultasi ke NU itu penting dalam setiap langkah yang saya ambil," paparnya usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/7).

Dia tak menampik kedatangannya ke kantor PBNU juga membicarakan Pilpres, terutama menjelang penetapan calon wakil presiden pendampingnya. Menurutnya, hal itu hanya kebetulan, karena terjadi di tengah-tengah jelang pendaftaran Capres dan Cawapres.

Kendati demikian, Prabowo tak menampik dalam pertemuan tersebut, dirinya dan Said Akil membicarakan nama Cawapres yang cocok mendampinginya di 2019 mendatang. Namun, Prabowo masih menutup rapat-rapat pembicaraan terkait hal tersebut kepada awak media. 

Sponsored

"Lho memilih wakil presiden itu penting atau tidak, saya tanya ? Lalu apakah salah saya berkonsultasi dengan pak kyai?" tanyanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Said Aqil Siradj. Dia mengatakan, silahturahmi amat penting dibangun di tengah-ditengah politik yang memanas.

"Silahturahmi kan tidak harus dikaitkan ke politik dan silaturahmi itu penting," pungkasnya.  
 

Berita Lainnya
×
tekid