sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rumor Rahmat Gobel sebagai cawapres Nasdem, pengamat: Tidak cukup modal finansial!

Rahmat Gobel belum pernah muncul dalam setiap rilis yang disampaikan lembaga survei baik popularitas maupun elektabilitasnya.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 14 Jun 2022 10:27 WIB
Rumor Rahmat Gobel sebagai cawapres Nasdem, pengamat: Tidak cukup modal finansial!

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menanggapi rumor Rachmat Gobel bakal ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam rapat kerja nasional (rakernas) Partai Nasdem. Menurutnya, rumor itu cukup mengejutkan, sebab selama ini nama Rachmat Gobel belum pernah muncul dalam setiap rilis yang disampaikan lembaga survei baik popularitas maupun elektabilitasnya.

"Rahmat Gobel memang kader Nasdem yang secara finansial layak menjadi cawapres. Namun untuk maju menjadi cawapres tentu tak cukup hanya bermodalkan finansial," ujar Jamiluddin dalam keterangannya, Selasa (14/6).

Jamiluddin mencontohkan kasus mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain memiliki finansial yang mumpuni, elektabilitas JK juga masih terlihat. Dengan begitu, kata dia, JK masih dapat membantu pundi-pundi suara untuk pasangannya. 

"Jadi, hingga saat ini Rachmat Gobel tampaknya hanya layak menjadi cawapres dari sisi finansial saja. Dari sisi elektabilitas tentu Rachmat Gobel sangat tidak layak diusung menjadi cawapres," katanya.

Oleh karena itu, Jamiluddin berpendapat, jika Nasdem pada rakernas mendatang menetapkan Rachmat Gobel sebagai cawapres, maka kesannya hal itu sangat dipaksakan. 

"Nasdem sudah irasional dalam memilih cawapres yang akan diusungnya," pungkas dia.

DPP Nasdem sendiri akan menyiapkan tiga sebagai kandidat calon presiden (capres). Namun, dalam konferensi pers di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (13/6) kemarin, Nasdem tidak menyebutkan adanya penjaringan cawcapres.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, tiga nama capres 2024 ini akan dijaring dari usulan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem. 

Sponsored

Dia menyebut, setiap DPW boleh mengajukan tiga hingga lima nama usulan capres dari hasil penjaringan masing-masing daerah. Panitia pengarah selanjutnya akan mengerucutkan menjadi tiga nama untuk diserahkan kepada ketua umum. 

Pada malam penutupan Rakernas pada 17 Juni, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akan mengumumkan tiga nama tersebut.

Selanjutnya, tiga kandidat itu akan disampaikan dengan partai politik lain sebagai calon mitra koalisi. Dia berujar, pembentukan koalisi pencalonan presiden baru terbentuk setelah pihaknya telah mengantongi satu nama capres. 

"Agak berbeda dengan rencana membentuk koalisi tanpa capres. Nasdem melihat begitu penting dan stategisnya untuk terlebih dahulu mendapatkan dan menghasilkan calon presiden melalui rekrutmen berjenjang sehingga partisipasi seluruh kader internal Nasdem ikut ambil bagian rekrutmen ini. Memperhatikan pendapat dan saran berkembang di masyarakat," kata Johnny.

Berita Lainnya
×
tekid