Kata Wapres soal pembakaran dan perobekan Alquran: Bukan kebebasan berekspresi
Wapres menyebut pemerintah Indonesia telah memanggil Duta Besar Swedia dan Belanda terkait peristiwa ini.

Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, menegaskan pemerintah Indonesia telah mengambil sikap atas peristiwa pembakaran dan perobekan kitab suci Alquran di Swedia dan Belanda. Ma'ruf menyebut, duta besar dari kedua negara tersebut telah dipanggil sebagai upaya meredam potensi konflik akibat aksi tersebut.
"Ini pemerintah sudah membuat nota diplomatik protes tentang peristiwa ini dan telah memanggil Duta Besarnya," kata Ma'ruf dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (27/1).
Diketahui, aksi pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan yang merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras), dalam demonstrasi di Swedia, Sabtu (21/1). Mengikuti aksi Paludan, Kepala Kelompok anti-Islam Pegida, Edwin Wagensveld, juga melakukan aksi tidak terpuji dengan merobek salinan Alquran di kota Den Haag, Belanda, pada Minggu (22/1).
Ma'ruf menuturkan, Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran dan perobekan Alquran tersebut. Selain itu, menurutnya, tindakan tersebut bukan merupakan bentuk kebebasan berekspresi, sebab tidak mengindahkan hak orang lain.
"Jadi saya kira tidak betul kalau itu merupakan kebebasan berekspresi, kemudian orang boleh seenaknya tanpa mementingkan hak orang lain, pihak lain," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf berpendapat, tindakan tersebut dapat memicu konflik dan merusak toleransi beragama di berbagai negara. Ia pun menekankan perlunya penerapan teologi kerukunan untuk menjaga kedamaian antarumat beragama, serta menjauhi narasi konflik.
"Teologi kerukunan itu, narasi-narasinya juga tidak boleh dalam menyampaikan paham keagamaannya itu kemudian menimbulkan konflik. Apalagi itu tindakan, ucapan pun sebenarnya harus dijaga. Itulah yang tadi saya bilang teologi kerukunan," tuturnya.
Ditambahkan Ma'ruf, ia berpesan agar tindakan penodaan agama di manapun dan dalam bentuk apapun harus dicegah dan ditindaklanjuti apabila ada kejadian. Tindak lanjut yang dimaksud termasuk dengan memberikan sanksi bagi para pelakunya.
Selain itu, Ma'ruf berharap agar apa yang terjadi di Swedia dan Belanda tidak memengaruhi toleransi kehidupan antarumat beragama di Tanah Air.
"Artinya kita sebagai bangsa sudah punya landasannya, sudah punya semangat, sudah punya karakter yang kita bina selama ini sebagai bangsa yang toleran. Jadi jangan sampai ada unsur-unsur intoleran itu masuk di sini," ujar Ma'ruf.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Bailout SVB dan pendanaan startup yang kian selektif
Sabtu, 25 Mar 2023 16:05 WIB
Jerat narkotika di kalangan remaja
Jumat, 24 Mar 2023 06:10 WIB