sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merasa difitnah di kasus e-KTP, SBY siap berjihad

SBY melaporkan Firman Wijaya, pengacara Setya Novanto ke Bareskrim Polri lantaran dianggap melakukan pencemaran nama baik.

Arif Kusuma Fadholy
Arif Kusuma Fadholy Selasa, 06 Feb 2018 17:38 WIB
Merasa difitnah di kasus e-KTP, SBY siap berjihad

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono merasa gerah dengan tuduhan yang ditujukan kepada dirinya dan anak bungsunya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terkait kasus e-KTP.

Sosok yang akrab disapa SBY itu pun melaporkan Firman Wijaya, pengacara Setya Novanto ke Bareskrim Polri lantaran dianggap melakukan pencemaran nama baik.

"Kita diuji kembali oleh Tuhan dan sejarah, mudah-mudahan dengan upaya dan pertolongan Allah, ujian ini dapat kita hadapi dan lulus," ujar SBY di DPP Demokrat, Selasa (6/2).

Presiden RI ke-VI itu merasa difitnah baik langsung maupun tidak langsung dalam kasus e-KTP. Sebagai sosok penguasa saat proyek single identitas itu dicetuskan, dirinya dianggap mengatur dan terlibat. SBY lalu menuding Firman Wijaya dan Mirwan Amir telah melakukan rekayasa di persidangan lanjutan perkara e-KTP.

"Ini belum selesai, kemarin berlanjut yang kena Edy Baskoro Yudhoyono, juga dituduh menerima dana terkait E-KTP. Kita lihat persidangan Setnov, pengacara Firman Wijaya dan saksi Mirwan Amir melakukan pembicaraan yang aneh, penuh dengan rekayasa menurut saya," lugas SBY.

Menantu Jenderal Sarwo Edhie itu lalu menantang tudingan yang menyebut dirinya mencampuri dan mengintervensi proyek e-KTP. "Saya tidak pernah ikut-ikutan mengurusi semua proyek saat saya jadi presiden dulu, silahkan dicek,” tegasnya.

Adapun proyek e-KTP, kata dia, merupakan amanah Undang-undang (UU) dan program pemerintah. Menurutnya, pembuatan proyek tersebut dilakukan dengan hati-hati sejak dalam mekanisme pengawasan dan dilakan secara akuntabel.

Sponsored

"Saya orangnya disiplin dan tertib, dalam program pemerintah apalagi proyek. Tidak pernah saya memasukkan urusan negara ke wilayah partai," papar SBY.

Karena itu, SBY mengaku akan melakukan jihad untuk keadilan untuk memperjuangkan nama baiknya. Selain itu, ia mengaku percaya Kabareskrim, Kapolri, dan Presiden Joko Widodo bisa bersikap adil terhadap fitnah yang menyerang dirinya.

"Semoga mereka mendengar keluhan hati saya. Saya bisa kalah, kalau yang dihadapi saya ini konspirasi besar disebabkan kekuatan besar. Setidaknya sejarah mencatat, ada yang namanya SBY yang melawan ketidakadilan, meskipun itu kalah," ujar SBY.

Berita Lainnya
×
tekid