DBS: Fintech masa depan keuangan Indonesia

The Development Bank of Singapore (DBS Group) menyatakan teknologi finansial atau Financial Technology (Fintech) menjadi masa depan keuangan

Peneliti DBS Group Research, Sue Lin Lim, mengatakan perusahaan Fintech lebih cepat dalam penerapan teknologi baru dan lebih baik pada penyajian layanan pelanggan dibandingkan dengan bank tradisional.  / Istimewa

The Development Bank of Singapore (DBS Group) menyatakan teknologi finansial atau Financial Technology (Fintech) menjadi masa depan keuangan di Indonesia.

DBS Group Research dalam penelitian teranyar menyebutkan pada 2030, produk perbankan digital akan menjadi standar kebutuhan bagi konsumen. 

Revolusi telepon selular diproyeksi bakal mendorong industri keuangan dan masyarakat non tunai. Peningkatan penggunaan uang elektronik membuka pendanaan senilai Rp3 triliun dan peluang pendapatan Rp47 triliun.

Peneliti DBS Group Research, Sue Lin Lim, mengatakan perusahaan Fintech lebih cepat dalam penerapan teknologi baru dan lebih baik pada penyajian layanan pelanggan dibandingkan dengan bank tradisional. 

"Di masa depan, Fintech akan tersedia di banyak lokasi dan memotong akses langsung bank kepada nasabah. Bank-bank besar kemungkinan masih memiliki kelebihan karena ukurannya yang besar, namun melambat sehingga dapat mengarah pada kepunahan. Pada tahun 2030, produk digital banking akan menjadi prasyarat dasar, bukan sekedar unjuk kebolehan," kata dia dalam laporan resmi yang disampaikan kepada Alinea.id, Kamis (28/6).