Menkeu: Di era pandemi, APBN harus antisipatif terhadap ketidakpastian

APBN masih menjadi instrumen penting penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di banyak negara telah berubah akibat pandemi Covid-19. 

Varian delta diperkirakan memperlambat perekonomian global tahun ini. Bahkan Menkeu menyebut, sejumlah negara yang proyeksi konsensus lebih rendah dibandingkan proyeksi IMF, antara lain Brazil, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Mexico.

"Nanti akan di-update lagi menjelang annual meeting dan kita akan melihat dampak delta yang menyebar ke 144 negara," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Pemerintah dan Bank Indonesia Perkuat Kerja Sama dalam Pembiayaan Sektor Kesehatan dan Kemanusiaan Sebagai Dampak Pandemi Covid-19, melalui kanal Youtube Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (24/8).

Untuk itu, Indonesia harus mempersiapkan diri bagaimana hidup berdampingan dengan pandemi yang akan menjadi endemi. 

Living with endemic yang artinya negara harus mampu untuk menyiapkan vaksinasi dan cukup luas sehingga bisa memunculkan herd immunity, masyarakat tetap menjalankan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) dan mengimplementasikan 3T dengan biaya yang cukup besar (testing, tracing dan treatment), pemerintah juga harus berbenah pada sistem kesehatan” jelas Sri Mulyani.