Distribusi bahan pokok dihantui permasalahan transportasi

Permasalahan distribusi ini menyangkut jarak antar satu sentra distribusi yang cukup jauh satu dengan yang lainnya.

Pekerja menurunkan muatan dari kapal di Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/10)./AntaraFoto

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokti) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tuti Prahastuti mengatakan, salah satu faktor utama hambatan distribusi bahan pokok dalam negeri merupakan transportasi. Permasalahan distribusi ini menyangkut jarak antar satu sentra distribusi yang cukup jauh satu dengan yang lainnya.

Meski moda transportasi distribusi yang dinilai paling efisien merupakan kapal laut, namun moda yang kerap digunakan hingga sekarang merupakan jalur darat dengan truk.

Sementara Ketua Bidang Litbang Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Rizal E Halim menyayangkan penggunaan moda transportasi jalur darat yang dinilainya tidak efisien.

"Truk itu mahal, moda transportasi yang lebih efisien seperti kapal laut dan kereta tidak dimaksimalkan. Kalau bisa kereta kenapa harus truk? Padahal itu bisa menekan biaya distribusi," tutur Rizal di Kopi Politik, Jakarta, Jumat (19/10).

Selain itu, tidak semua moda transportasi truk dilengkapi dengan peralatan bantu seperti cold storage untuk menjaga kesegaran bahan pokok semacam cabai, bawang, dan daging.