Indikator utama ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada tingkat produksi, tetapi juga mencakup kesejahteraan petani.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rokhmin Dahuri, menegaskan indikator utama ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada tingkat produksi, tetapi juga mencakup kesejahteraan petani serta keberlanjutan sistem pangan secara menyeluruh.
Menurutnya, terdapat tiga indikator ketahanan pangan. Yakni, produksi nasional harus lebih besar ketimbang konsumsi. Lalu, petani, nelayan, peternak, dan produsen pangan lainnya harus sejahtera.
"Jangan sampai produksi kita melimpah tapi pelaku utamanya tetap hidup melarat," ujar Rokhmin, dikutip Kamis (10/4).
Terakhir, keberhasilan tersebut harus berkelanjutan.
Ia mengungkapkan Indonesia saat ini memiliki tantangan besar dalam mewujudkan ketahanan pangan. Salah satunya, impor empat komoditas pangan strategis yaitu beras, jagung, gula, dan daging.