Riset DBS: Harga rata-rata komoditas pada 2021 akan lebih tinggi dari 2020

Bank DBS mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga komoditas saat ini.

Gedung DBS. Foto istimewa

Tren harga komoditas dunia sejak semester kedua tahun 2020, telah menunjukkan pemulihan, di tengah berakhirnya karantina wilayah (lockdown) fase awal oleh sejumlah negara akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, Bank DBS memperkirakan, kenaikan harga dan inflasi komoditas akan terus berlanjut di 2021 dan mempengaruhi industri hulu maupun hilir.

DBS Group Research dalam laporannya Regional Industry Focus bertajuk Commodity Inflation Analysis mengatakan, bahwa harga rata-rata komoditas pada 2021 akan lebih tinggi dibandingkan 2020.

"Meskipun ada moderasi harga komoditas pada paruh kedua 2021 setelah kenaikan akhir-akhir ini, harga rata-rata komoditas pada 2021 akan lebih tinggi dibandingkan 2020," tulis DBS Group Research dalam laporannya dikutip Jumat (3/9)

Bank DBS mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga komoditas saat ini, seperti meningkatnya permintaan yang dipicu oleh pemulihan awal ekonomi China, rencana belanja infrastruktur Amerika Serikat (AS), kebijakan moneter ekspansif dan stimulus fiskal oleh pemerintah di seluruh dunia yang mendorong terjadinya ekspektasi inflasi dan pelemahan dolar, dan pembatasan mobilitas selama pandemi Covid-19 serta cuaca ekstrem di wilayah tertentu.

Bank DBS menilai, kenaikan harga komoditas akan menguntungkan produsen komoditas hulu. Sementara di sektor hilir prospek margin mungkin tidak seburuk yang diperkirakan, karena dengan meningkatnya permintaan yang lebih tinggi pada produk akhir, sebagian dari biaya produksi bahan baku ini dapat dibebankan kepada pelanggan.