Indonesia baru garap 10% dari total potensi panas bumi, apa tantangannya?

Potensi energi panas bumi di Tanah Air mencapai 23 gigawatt.

Indonesia baru berhasil menggarap 10% dari total potensi energi panas bumi. Dokumentasi Kementerian ESDM

Realisasi pengembangan pembangkit listri tenaga panas bumi (PLTPb) di Indonesia rendah masih rendah, baru mencapai 10% dari total potensi 23,7 GW. Ada beragam tantangan dalam membangun PLTPb, salah satunya lemahnya infrastruktur dan umumnya berada di daerah-daerah remote sehingga biaya pembangunan dan pemeliharaannya mahal.

"PLTPb ini, kan, potensinya 23 gigawatt, tapi hanya 10% saja yang bisa diwujudkan. Potensinya besar, namun tetap menjadi potensi," ujar anggota Komisi VII DPR, Mulyanto.

"Apa, sih, masalah utamanya? Yang pertama, infrastruktur masih lemah. Kemudian, ini, kan, di daerah remote biayanya juga jadi mahal," imbuhnya.

Selain itu, sambungnya Pak Mul, sapaannya, eksplorasi sumber daya alam (SDA) di sumber-sumber PLTPb memunculkan kekhawatiran dampak lingkungan. Akibatnya, biaya eksplorasi terancam membengkak.

"Permasalahan kompleks ini menunjukkan bahwa pengembangan energi terbarukan, seperti PLTPb, adalah tantangan besar yang membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat guna mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan," tuturnya.