Merajut asa hubungan kerja sama Indonesia-Malaysia

Setelah Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri ada harapan baru kerja sama ekonomi kedua negeri serumpun yang lebih intensif.

Dokumentasi Kementerian Luar Negeri.

Kamis, 24 November 2022 Malaysia memasuki era baru dengan dilantiknya Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10. Prosesi pelantikan akhirnya bisa dilakukan setelah melalui drama pemilihan umum yang pelik karena tidak ada pemenang dengan suara yang mutlak.

"Saya Anwar Ibrahim telah dilantik, menerima jabatan sebagai seorang perdana menteri. Saya dengan sesungguhnya bersumpah akan dengan jujur menjalankan kewajiban-kewajiban," katanya di hadapan Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Sosok Anwar Ibrahim tentu tak asing bagi dunia perpolitikan negeri Jiran hingga dunia internasional. Setelah dicopot sebagai wakil perdana menteri pada tahun 1998, lelaki kelahiran 10 Agustus 1947 ini bahkan sempat dipenjara sebelum akhirnya mengakhiri penantian 20 tahun untuk menjabat sebagai perdana menteri.

Bagi Indonesia sendiri, sosok Anwar Ibrahim memiliki kedekatan emosional yang cukup erat. Saat bertandang ke Indonesia pertama kali selepas dilantik pada 9 Januari lalu, ia bahkan mengakui Indonesia memiliki tempat khusus di hatinya. Indonesia pula yang menjadi negara pertama yang ia kunjungi pada lawatan internasionalnya.

Saat bertemu dengan Presiden Jokowi di istana kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Anwar mengatakan ingin belajar banyak dari Indonesia terutama terkait hilirisasi dan digitalisasi. Tidak hanya itu, terbuka juga peluang kerja sama di bidang ekonomi dengan Indonesia.