Presiden Prabowo menargetkan defisit APBN nol pada 2027.
Presiden Prabowo Subianto memaparkan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dengan target defisit sebesar 2,48% terhadap produk domestik bruto (PDB). Pemerintah juga menargetkan defisit nol pada 2027 atau 2028.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmen memberantas korupsi dan kebocoran anggaran, termasuk menyelamatkan Rp300 triliun APBN yang dinilai rawan diselewengkan. Ia menyebut langkah itu penting demi menjaga amanat konstitusi serta melindungi kekayaan negara dari aliran keluar yang tidak produktif.
APBN 2026 juga memuat alokasi Rp335 triliun untuk memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta anak sekolah, pelajar, serta ibu hamil dan menyusui. Program ini menjadi salah satu prioritas sosial yang akan mulai digulirkan tahun depan.
“Per hari ini, sudah ada 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi di Indonesia. MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak
dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” katanya dalam pidato kenegaraan, di Gedung DPR, Kamis (15/8).
Ekonom dan pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai arah kebijakan fiskal tersebut perlu diimbangi dengan reformasi penerimaan negara. Menurutnya, membiayai program sosial berskala besar dan agenda pembangunan tidak cukup mengandalkan pemangkasan kebocoran anggaran.