Optimisme dan progres sektor keuangan digital Indonesia

Pelaku sektor fintech perlu terus berinovasi seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Ilustrasi. Pixabay

Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), berkolaborasi menghadirkan edukasi tahunan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional sekaligus melakukan edukasi keuangan digital atau financial technology (fintech), yang di tahun ini berhasil mengedukasi lebih dari 1,5 juta masyarakat.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menyampaikan apresiasi kepada regulator, asosiasi terkait, dan industri terhadap implementasi berbagai inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang dinilai begitu cepat mendigitalkan ekonomi Indonesia.

Indonesia juga telah diakui dunia yakni pada Presidensi G20 karena berhasil melakukan transformasi digital. Ini dibuktikan dengan kesepakatan cross border payment, sehingga diperkirakan enam tahun ke depan, pembayaran antarnegara akan semakin erat, cepat, murah, dan aman.

Kemudian juga ada kesepakatan desain konseptual Central Bank Digital Currency (CBDC) guna mendorong transaksi cross border serta inklusi keuangan yang mendukung UMKM, kaum muda, dan perempuan.

“Hal yang terpenting dalam digitalisasi adalah aktivitas, risiko, dan regulasi, serta supervise. Let’s digitalize Indonesia for better future,” ujar Perry dikutip dari keterangan resminya, Selasa (13/12).