Sri Mulyani: Pembiayaan utang tahun ini lebih rendah 18,6% dari APBN

Pembiayaan utang tahun ini hanya akan mencapai Rp958,1 triliun atau Rp219,3 triliun lebih rendah dari UU APBN.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi pembiayaan utang pemerintah pada tahun ini hanya akan mencapai Rp958,1 triliun, atau lebih rendah 18,6% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp1.177 triliun.

"Jadi kami hanya akan realisasi utang tahun ini Rp958,1 triliun, jauh lebih rendah atau sekitar Rp219,3 triliun lebih rendah dari UU APBN. Ini hal yang bagus," katanya dalam raker bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (12/7).

Bendahara negara itu mengungkapkan, rendahnya realisasi pembiayaan utang pemerintah pada tahun ini disebabkan oleh defisit yang lebih rendah dari perkiraan awal yang sebesar 5,7% atau setara Rp1.006,4 triliun.

Rendahnya defisit pada tahun ini, lanjutnya, juga didorong oleh penerimaan negara yang cukup baik tahun ini. Adapun, realisasi defisit APBN sepanjang semester I-2021 adalah sebesar 1,72% dari produk domestik bruto (PDB) atau Rp283,2 triliun.

“Ini hal yang bagus. Berarti kami kurangi kenaikan utang, seharusnya Rp1.177 triliun jadi Rp958 triliun atau turun 18,6%,” ujarnya.