Update harga komoditas, Menkeu: CPO turun drastis tetapi jagung mulai naik

Harga komoditas tersebut terpantau masih memiliki volatilitas cukup tinggi dan masih sangat tidak pasti.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Foto YouTube Kemenkeu

Sejumlah harga komoditas utama dunia, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, masih sangat memengaruhi kesehatan perekonomian di beberapa negara. Dari laporan Kementerian Keuangan, harga komoditas tersebut terpantau masih memiliki volatilitas cukup tinggi dan masih sangat tidak pasti.

“Harga gas sempat naik, kemudian merosot, dan merosot lagi,” ungkap Menkeu Srimul dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (21/10).

Harga gas dunia saat ini berada di US$6,44 per MMBtu yang sebelumnya ada di US$9,40 MMBtu. Kemudian harga batu bara dilaporkan masih di kisaran US$400 per metric ton, tepatnya US$394,5 per metric ton atau mengalami kenaikan 130,5% year to date (ytd). Komoditas lain yang mengalami fluktuasi harga yaitu, minyak yang terus mengalami penurunan, sebelumnya sempat di level US$126,0 per barel sekarang menjadi US$90,8 per barel.

“Crude Palm Oil (CPO) kita juga mengalami penurunan yang cukup drastis sejak 1 hingga 1,5 bulan terakhir,” katanya.

CPO terpantau menurun di posisi US$817,1 per ton dan mengalami penurunan minus 32,3% (ytd). Lalu harga gandum juga menurun yakni menjadi US$850,1 per bushels. Kemudian, harga kedelai mengalami penurunan namun masih bergejolak yaitu US$1.377,5 per bushels. Sedangkan harga jagung yang sempat menurun mulai merangkak naik di level US$682,0 per bushels setelah sebelumnya sempat di level US$582,5 per bushels.