Singapura ke Malaysia: Hentikan gangguan maritim

Singapura meminta Malaysia untuk menghentikan gangguan provokatif ke wilayah Tuas.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, Senin (12/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Feline Lim

Pada Rabu (5/12), Singapura mendesak Malaysia untuk menghentikan "gangguan provokatif" ke wilayah Tuas. Pernyataan ini mencuat di tengah menajamnya perbedaan pendapat antar kedua negara terkait sengketa perbatasan udara dan laut.

Malaysia pun tidak tinggal diam dan telah mengajukan dua nota protes kepada Singapura. Nota protes itu memuat keberatan Malaysia akan prosedur penerbangan baru yang akan diterapkan pada Bandara Seletar bulan depan serta menegaskan bahwa batas baru pelabuhan Johor Bahru masih berada di dalam perairan teritorial mereka. Sebelumnya, klaim ini telah ditolak oleh Singapura.

Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan menegaskan sikap pemerintahnya dalam sebuah panggilan telepon kepada Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah. 

Dalam percakapan itu, Menlu Vivian menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menghindari peningkatan ketegangan dan mematuhi hukum internasional.

Perkembangan ini berlangsung sehari setelah memanasnya perselisihan antara kedua negara mengenai pengelolaan perairan dan wilayah udara.