Atas permintaan AS, DK PBB akan rapat soal Korea Utara

Pengumuman ini keluar setelah Pyongyang melakukan uji coba misterius di situs satelit Sohae.

Ruang sidang Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat. / un.org

Atas permintaan Amerika Serikat, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akan bertemu pada Rabu (11/12) untuk membahas mengenai peluncuran rudal dan meningkatnya provokasi Korea Utara. Pengumuman ini keluar setelah Pyongyang melakukan apa yang disebutnya sebagai uji coba penting di situs satelit Sohae.

Uji coba yang dilaporkan KCNA pada Minggu (8/12), terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan terhentinya perundingan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memberikan Presiden Donald Trump tenggat hingga akhir tahun, mendesak agar Washington menunjukkan fleksibilitas dan mengubah kebijakan bermusuhannya.

Sejumlah diplomat dan analis khawatir pada 2020 Korea Utara dapat melanjutkan uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang ditangguhkan pada 2017. Sejak tahun lalu, Trump dan Kim Jong-un telah bertemu tiga kali, tetapi tidak ada kemajuan signifikan yang berhasil diraih.

Setidaknya delapan negara anggota DK PBB telah mendorong badan itu menyelenggarakan pertemuan pada Selasa (10/12) untuk membahas isu pelanggaran HAM di Korea Utara. 

Langkah tersebut memicu penentangan keras dari Pyongyang. Mereka memperingatkan akan menganggap pertemuan semacam itu sebagai provokasi serius dan akan merespons dengan kuat.