Industri pariwisata India terdampak protes antipemerintah

Sekitar 200.000 wisatawan domestik dan internasional membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Taj Mahal dalam dua pekan terakhir.

Ilustrasi Taj Mahal / Pixabay

Industri pariwisata India terpukul oleh gelombang protes antipemerintah yang telah mengguncang sejumlah wilayah di negeri itu sepanjang Desember. Tujuh negara dilaporkan telah merilis imbauan perjalanan. 

Setidaknya 25 orang tewas dalam demonstrasi, yang merupakan wujud penentangan terhadap UU Kewarganegaraan yang mengecualikan umat muslim. UU tersebut disahkan oleh Presiden Ram Nath Kovind pada Kamis (12/12) malam.

Otoritas India memperkirakan sekitar 200.000 wisatawan domestik dan internasional membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Taj Mahal dalam dua pekan terakhir.

"Telah terjadi penurunan 60% pengunjung pada Desember tahun ini," kata Dinesh Kumar, seorang inspektur polisi yang mengawasi kantor polisi khusus wisata di dekat Taj Mahal. Dia membandingkan penurunan tersebut dengan Desember tahun lalu.

"Kami meyakinkan mereka soal perlindungan, namun banyak yang memutuskan untuk menjauh."