Kualitas udara Singapura diprediksi akan membaik

Kabut asap di Singapura diprediksi membaik meski diperkirakan masih akan diselimuti kabut tipis.

Langit di Singapura diselimuti kabut asap, Kamis (12/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Feline Lim

Setelah menghindari aktivitas di luar ruangan pada akhir pekan, warga Singapura disebut bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, Badan Lingkungan Nasional (NEA) pada Minggu (15/9) malam mengatakan bahwa kualitas udara di negara itu diperkirakan akan membaik selama 24 jam ke depan.

Dalam pernyataannya, NEA menjelaskan bahwa kabut asap berangsur membaik meskipun kabut tipis diperkirakan masih akan menyelimuti Singapura. Hal itu, lanjut mereka, disebabkan oleh arah angin yang bergeser ke tenggara.

Pada Minggu pukul 21.00 waktu setempat, Indeks Standar Pencemar (PSI) berada di tingkat 91 dan 100, sebuah peningkatan dari tingkat "tidak sehat" pada Minggu pagi.

Menurut PSI, angka 50 ke bawah menunjukkan kualitas udara "baik", 51-100 "sedang", dan 101-200 dikategorikan sebagai "tidak sehat". PSI mencapai tingkat "tidak sehat" dengan angka 116 untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada Sabtu (14/9) sore waktu setempat.

"Mengingat perkiraan kualitas udara untuk 24 jam ke depan, semua orang dapat melanjutkan kegiatan secara normal," ungkap NEA.