Malaysia setujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac dan AstraZeneca

Persetujuan ini datang selang beberapa hari setelah pemerintah Malaysia meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Ilustrasi pengembangan vaksin Covid-19. Pixabay

Malaysia pada Selasa (2/3) memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan vaksin Covid-19 yang dibuat perusahaan Inggris, AstraZeneca, dan China, Sinovac. 

Persetujuan ini datang selang beberapa hari setelah pemerintah meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Malaysia memulai kampanye vaksinasi pada 24 Februari menggunakan suntikan yang dikembangkan produsen obat asal Amerika Serikat (AS), Pfizer, dan mitra asal Jerman, BioNTech.

Kampanye vaksinasi nasional merupakan upaya pemerintah mengendalikan lonjakan infeksi dan membantu menghidupkan kembali ekonomi yang mencatat kemerosotan terburuk dalam lebih dari dua dekade pada 2020.

Persetujuan bersyarat berarti Malaysia akan menggunakan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Sinovac, tetapi kedua perusahaan akan diminta memberikan data tambahan tentang pengiriman bergulir untuk memastikan efektivitas dan keamanan vaksin masing-masing.