Meski ditentang, India akan tetap pecah Kashmir

Pembagian negara bagian Jammu dan Kashmir akan secara resmi dilakukan pada Kamis (31/10).

Muslim Kashmir di Srinagar, Minggu (8/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail

India secara resmi akan membagi negara bagian Jammu dan Kashmir yang disengketakan menjadi dua wilayah federal pada Kamis (31/10). Itu bertujuan untuk memperketat cengkeramannya di wilayah tersebut.

Aksi protes terhadap tindakan itu meletus secara sporadis. Dalam beberapa pekan terakhir, gerilyawan anti-India membunuh puluhan orang yang berasal dari luar negara bagian itu.

Pemerintah nasionalis Hindu yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut otonomi khusus Kashmir pada Agustus. Mereka juga mengumumkan pembagian negara bagian itu menjadi dua wilayah yang akan dikontrol oleh New Delhi. Satu wilayah terdiri dari Jammu dan Kashmir, serta yang lainnya merupakan Ladakh.

Pada saat yang sama, India mengerahkan ribuan pasukan ke Kashmir yang mayoritas penduduknya muslim. Selama beberapa dekade terakhir, separatis di negara bagian itu telah melawan pemerintah India.

Pemerintah juga memberlakukan pembatasan pergerakan penduduk serta memutus saluran telepon dan jaringan internet. Beberapa tindakan disebut telah dikurangi tetapi pengetatan keamanan masih berlaku, koneksi broadband dan internet yang diakses dari ponsel masih tidak tersedia bagi sebagian besar warga Kashmir.