Musik hingga kuliner jadi faktor pengerat hubungan Indonesia-Inggris

Menurut Dubes Moazzam Malik ada tujuh faktor yang mempererat hubungan Indonesia dan Inggris, termasuk musik dan kuliner.

Wakil Menteri Luar Negeri RI A. M. Fachir dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dalam konferensi pers perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Inggris di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (12/3). Alinea.id/Valerie Dante

Bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, Duta Besar Moazzam Malik mengungkapkan kegembiraannya atas perkembangan relasi kedua negara.

Menurutnya, hubungan Indonesia-Inggris terjalin baik karena tujuh faktor. Pertama, adalah pariwisata. Jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia lebih banyak dari mereka yang plesir ke Amerika Serikat dan Eropa. 

"Tahun 2018 ada sekitar 400.000 wisatawan, jumlah ini lebih banyak dari gabungan seluruh wisatawan Timur Tengah dan Afrika yang datang ke Indonesia," kata Moazzam dalam konferensi pers perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Inggris di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Selasa (12/3).

Faktor kedua adalah kebudayaan. "Inggris dan Indonesia adalah masyarakat yang beragam, multi agama, dan toleran. Ada sekitar 2,7 juta muslim di Inggris atau 5% dari populasi, juga ribuan masjid (terdapat 462 masjid di London). Masyarakat muslim Inggris memainkan peran penting dalam setiap aspek kehidupan Inggris. Kedua negara mengakui bahwa keberagaman adalah sebuah kekuatan yang baik."

Dubes Moazzam mengungkapkan bahwa melalui kerja sama berbentuk dialog lintas agama, kedua negara dapat saling mempelajari satu sama lain terkait upaya menjaga kerukunan antara umat beragama.