Situs nuklir Korea Utara diduga masih aktif beroperasi

Setiap aktivitas baru di situs tersebut akan menggarisbawahi kegagalan KTT kedua antara AS dan Korea Utara di Hanoi.

Ilustrasi / Pixabay

Pekan lalu, sebuah gambar satelit menunjukkan pergerakan di situs nuklir utama Korea Utara, Yongbyon. Menurut sebuah think tank asal Amerika Serikat, aktivitas di situs nuklir itu dikaitkan dengan dugaan adanya pemrosesan kembali bahan radioaktif menjadi bahan bakar bom.

Setiap aktivitas baru di situs tersebut akan menggarisbawahi kegagalan KTT kedua antara AS dan Korea Utara di Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari.

Karena Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak berhasil mencapai kesepakatan, KTT tersebut dinilai gagal membuat kemajuan bagi proses denuklirisasi Korea Utara.

Centre for Strategic and International Studies pada Jumat (12/4) mengatakan, citra satelit dari Yongbyon memperlihatkan ada lima kereta khusus di dekat fasilitas pengayaan uranium dan laboratorium radiokimia di dalam situs nuklir tersebut.

Menurut mereka, kereta tersebut mengindikasikan adanya pergerakan berupa transfer bahan radioaktif.