Apakah ada keterkaitan antara stres dan serangan jantung?

Stres dalam kadar yang tepat tidak akan menimbulkan dampak negatif.

Ilustrasi. Pixabay

Saat seseorang mengalami stres, nasihat yang sering didengar adalah stres dapat membunuh mereka atau stres bisa membuat hidup menjadi lebih pendek. Namun, apakah nasihat ini benar adanya?

Melansir Healthline, peningkatan stres secara psikologis dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskuler antara lain jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Ketika seseorang mengidap stres, secara psikologis itu sama artinya dengan risiko terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, potensi merokok, dan kolesterol.

Bagaimana stres bisa memengaruhi tubuh?

Stres dalam kadar yang tepat tidak akan menimbulkan dampak negatif. Stres justru dapat memberikan energi untuk menyelesaikan sebuah deadline pekerjaan tertentu. Stres ringan juga bisa membuat penampilan di depan umum menjadi lebih baik. Percaya atau tidak, Anda bahkan bisa merasakan stres di saat bahagia seperti menjadi pengantin baru, menempati rumah baru, atau bertemu orang baru.

Namun, terlalu banyak stres apalagi hingga berada di situasi mengancam bisa berbahaya bagi kesejahteraan, termasuk bagi kesehatan jantung. Stres jangka panjang atau kronis mungkin merupakan hasil dari kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi. Stres ini dapat berwujud sebagai depresi, kecemasan, dan perenungan terus menerus. Setiap orang juga memiliki sumber stres yang berbeda-beda.