sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Apakah ada keterkaitan antara stres dan serangan jantung?

Stres dalam kadar yang tepat tidak akan menimbulkan dampak negatif.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 02 Mar 2022 13:15 WIB
Apakah ada keterkaitan antara stres dan serangan jantung?

Saat seseorang mengalami stres, nasihat yang sering didengar adalah stres dapat membunuh mereka atau stres bisa membuat hidup menjadi lebih pendek. Namun, apakah nasihat ini benar adanya?

Melansir Healthline, peningkatan stres secara psikologis dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskuler antara lain jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Ketika seseorang mengidap stres, secara psikologis itu sama artinya dengan risiko terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, potensi merokok, dan kolesterol.

Bagaimana stres bisa memengaruhi tubuh?

Stres dalam kadar yang tepat tidak akan menimbulkan dampak negatif. Stres justru dapat memberikan energi untuk menyelesaikan sebuah deadline pekerjaan tertentu. Stres ringan juga bisa membuat penampilan di depan umum menjadi lebih baik. Percaya atau tidak, Anda bahkan bisa merasakan stres di saat bahagia seperti menjadi pengantin baru, menempati rumah baru, atau bertemu orang baru.

Namun, terlalu banyak stres apalagi hingga berada di situasi mengancam bisa berbahaya bagi kesejahteraan, termasuk bagi kesehatan jantung. Stres jangka panjang atau kronis mungkin merupakan hasil dari kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi. Stres ini dapat berwujud sebagai depresi, kecemasan, dan perenungan terus menerus. Setiap orang juga memiliki sumber stres yang berbeda-beda.

Stres kronis dapat menyebabkan efek seperti otot tegang, tidak memiliki energi, insomnia, dan sakit kepala. Stres akan meningkatkan hormon kartisol, yakni hormon yang merespons stres. Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, mengurangi aliran darah ke jantung, serta risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi.

Sebuah analisis pada 2021 yang mengamati lebih dari 900 pasien dengan penyakit jantung menyimpulkan bahwa aliran darah ke wilayah jantung juga merupakan respons dari stres fisik dan emosional. Berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memicu serangan jantung dan kejadian kardiovaskular lainnya.

Analisis bahkan menemukan bahwa stres mental memiliki korban yang lebih besar Orang yang mengalami stres mental juga lebih mungkin mengalami serangan jantung nonfatal atau meninggal karena penyakit kardiovaskular. Kesimpulannya stres menjadi penyebab yang signifikan pada kesehatan jantung dan risiko stroke.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid